Abstrak


Hubungan polifarmasi dengan depresi pada pasien geriatri di RSUD dr. Moewardi Surakarta


Oleh :
Nadita Gita Oktaviani - G0012145 - Fak. Kedokteran

Pendahuluan: Pasien geriatri memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari pasien usia lanjut pada umumnya, yaitu multipatologi. Kondisi multipatologi mengakibatkan pasien geriatri mendapatkan obat dalam jumlah banyak atau bisa disebut juga dengan polifarmasi. Gejala depresi dapat terjadi sebagai efek samping dari banyak obat yang biasa diresepkan pada geriatri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan polifarmasi dengan depresi pada pasien geriatri di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2019. Subjek penelitian adalah pasien geriatri di RSUD Dr. Moewardi Surakarta sebanyak 70 responden. Responden perempuan sebanyak 36 responden dan laki-laki sebanyak 34 responden. Kriteria umur geriatri dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu umur 60-74 tahun, 75-80 tahun, dan lebih dari 80 tahun. Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS) untuk melihat depresi dan medical record untuk melihat ada tidaknya polifarmasi. Data hasil penelitian kemudian di uji dengan menggunakan uji Chi Square.
Hasil:.Jumlah responden yang mengalami depresi sebanyak 32 responden (45,7%) dan responden yang mendapatkan polifarmasi sebanyak 37 responden (52,9%). Hasil analisis hubungan polifarmasi dengan depresi diperoleh nilai p = 0.000 (p <0 xss=removed> 
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara polifarmasi dengan depresi pada pasien geriatri di RSUD Dr. Moewardi Surakarta