Latar Belakang: Tinggi badan saat dewasa merupakan akumulasi faktor genetik dan lingkungan selama proses pertumbuhan. Panjang lahir bayi merupakan gambaran laju pertumbuhan janin selama berada di dalam kandungan. Panjang badan bayi baru lahir dipengaruhi oleh status gizi selama kehamilan, tinggi badan orang tua, dan status ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi tinggi badan ibu dengan panjang badan bayi baru lahir di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Sampel merupakan ibu dan bayi baru lahir usia 24-72 jam di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling dan didapatkan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 51 subjek. Hasil pengukuran panjang badan dan tinggi badan merupakan skala numerik. Data tersebut kemudian dianalisis dengan analisis bivariat yaitu uji regresi linier sederhana. Data usia, tingkat pendidikan, dan pendapatan ibu dianalisis dengan uji korelasi spearman.
Hasil: Tidak didapatkan korelasi bermakna antara tinggi badan, usia, dan tingkat pendidikan ibu dengan panjang badan bayi baru lahir. Tinggi badan ibu dapat mempengaruhi panjang badan lahir sebesar 6,2%, sementara 93,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan, pendapatan keluarga terdapat korelasi signifikan dengan panjang badan bayi baru lahir didapatkan nilai p=0,032 (p<0>Kesimpulan: Tinggi badan ibu tidak terdapat korelasi bermakna dengan panjang badan bayi baru lahir
Kesimpulan: Tinggi badan ibu tidak terdapat korelasi bermakna dengan panjang badan bayi baru lahir