Latar Belakang: Pada masa remaja sering terjadi masalah gizi dikarenakan perilaku gizi yang salah, ketidakseimbangan konsumsi dan kebutuhan gizi. Masalah gizi tersebut dapat berdampak menjadi obesitas sebagai akibat dari akumulasi lemak yang berlebihan dalam tubuh. Obesitas menjadi masalah kesehatan yang sering ditemukan di berbagai negara. Ketidakpuasan bentuk tubuh dan merasa tekanan sosial untuk tetap kurus dapat memengaruhi harga diri dan meningkatkan stres pada remaja. Pada remaja obesitas banyak ditemukan gangguan emosional seperti menarik diri, kecemasan, dan depresi. Remaja obesitas sering mengalami kecemasan sosial karena takut mendapat celaan maupun penolakan, sehingga berusaha menghindari situasi sosial yang lebih jauh. Remaja obesitas sering merasa kurang mendapatkan penerimaan dalam sosial dan cenderung mendapat stigma negatif serta tekanan untuk menurunkan berat badan agar mendapat penerimaan dalam lingkungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pada remaja obesitas dan tidak obesitas di SMA Negeri 7 Kota Surakarta.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian merupakan siswa siswi kelas X, XI, XII di SMA Negeri 7 Kota Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling menggunakan teknik total sampling dan didapatkan jumlah sampel dalam penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu 223 siswa. Data yang didapat dilakukan uji analisis dengan chi square.
Hasil: Dari hasil penelitian tidak didapatkan perbedaan yang signifikan antara dua variabel yaitu kecemasan dan obesitas pada remaja SMA Negeri 7 Kota Surakarta. Didapatkan hasil analisis uji bivariat dengan chi square nilai p= 0.932 (p>0.05).
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan tingkat kecemasan pada remaja obesitas dan tidak obesitas
Kata Kunci: Tingkat Kecemasan, Obesitas, Harga Diri, Gangguan Emosional, Kecemasan Sosial