Abstrak


Hubungan tingkat kecerdasan emosi dengan derajat depresi pada mahasiswa kedokteran tahun pertama


Oleh :
Sindy Fajriyatul Ramdhani - G0016204 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang. Kecerdasan emosi merupakan kemampuan seseorang untuk memahami dan merespon emosi seseorang dan orang lain serta menggunakan pemahaman ini untuk memandu pikiran dan tindakannya. Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang lebih tinggi ini pun dapat mengatur emosi yang lebih baik di lingkungan akademik, tempat kerja dan lebih banyak lagi, sehingga mereka sering mencapai kesuksesan yang maksimal. Rendahnya kecerdasan emosi terlihat berkorelasi dengan beberapa gangguan kejiwaan seperti depresi, kecanduan, dan kegagalan pendidikan. Depresi sendiri adalah perasaan sedih, pesimis dan merasa sendirian serta masalah mood lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat tingkat kecerdasan emosi dan derajat depresi pada mahasiswa kedokteran tahun pertama.

Metode. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Metode pengambilan data menggunakan total sampling. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kuesioner yang digunakan adalah Kuesioner Emotional and Social Competence Inventory (ESCI) dan Kuesioner Beck Depression Inventory (BDI). Analisis data yang digunakan adalah menggunakan uji korelasi Pearson bila memenuhi syarat uji parametrik. Namun, jika tidak memenuhi syarat maka menggunakan uji non parametrik uji korelasi Spearman. Untuk mengetahui hubungan tingkat kecerdasan emosi dengan derajat depresi pada mahasiswa kedokteran.

Hasil. Uji korelasi Spearman diperoleh nilai koefisien korelasi (r) = -0,597 dan nilai signifikansi (p) = 0,000 < 0>

Simpulan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan tidak searah yang bermakna sedang antara tingkat kecerdasan emosi dan derajat depresi pada mahasiswa kedokteran tahun pertama