Abstrak


Perancangan proses pemenuhan persyaratan sertifikasi Standar Nasional Indonesia pada industri kecil dan menengah di Pandono Batik


Oleh :
Kurnia Tri Atmojo - I0315052 - Fak. Teknik

Di Indonesia, masih banyak produk IKM yang kurang bersaing dikarenakan belum melalui proses sertifikasi SNI. Dari 55 juta produk IKM di Indonesia, IKM sektor batik persentasenya tak lebih dari 5% (Badan Standardisasi Nasional, 2016). Hal ini disebabkan berbagai kendala, berupa ketidak mampuan IKM untuk memenuhi persyaratan sertifikasi SNI (Fahma. 2018), besarnya biaya pengujian, anggapan sertifikasi hanya akan menambah biaya produksi, kurangnya sosialisasi sistem manajemen mutu IKM (Herjanto, 2011) dan persyaratan mutu yang masih sulit dipenuhi (Prasetyo, 2017). Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk melakukan perancangan proses pemenuhan persyaratan sertifikasi SNI dan perancangan workflow pemenuhan persyaratan sertifikasi SNI untuk memudahkan IKM batik  melakukan sertifikasi SNI dan melakukan implementasi proses Sertifikasi SNI pada IKM Batik Pandono dengan menyusun usulan pemenuhan persyaratan sertifikasi baik kelengkapan dokumen maupun kesesuaian produk. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilakukan perbaikan dan perancangan proses pemenuhan persyaratan sertifikasi SNI, antara lain dengan modifikasi tahapan proses sertifikasi SNI untuk meningkatkan minat IKM untuk melakukan sertifikasi SNI, dengan pembuatan checklist dan workflow sebagai panduan untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan sertifikasi SNI dan penyusunan contoh dokumen pendaftaran sertifikasi SNI, dengan melaksanakan implementasi SNI di IKM batik, sehingga penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan panduan maupun pedoman sertifikasi SNI yang sederhana dan aplikatif dengan penyederhanaan persyaratan yang telah dilakukan, yang juga dibagi menjadi lima kriteria persyaratan sertifikasi, yaitu personal, company, managerial, technical dan economy, serta menghasilkan draf yang dapat menjadi referensi bagi IKM batik secara umum di Indonesia dan khususnya pada studi kasus ini di Kota Surakarta untuk melaksanakan sertifikasi SNI batik, mengingat untuk perizinan di tingkat pemerintah Kota/Kabupaten memiliki perbedaan administrasi di berbagai daerah. Rekomendasi yang dapat diberikan kepada pemerintah yaitu BSN dan Pemerintah Kota Suratakrta antara lai adalah penerapan proses pemenuhan persyaratan sertifikasi SNI kepada IKM batik di Surakarta sehingga akan berdampak untuk peningkatan kualitas produk dan persaingan industri batik dan pemangku terkait sertifikasi SNI batik perlu memberikan sosialisasi lebih kepada pihak-pihak IKM.

Kata kunci: Sertifikasi, IKM, SNI Batik, Workflow