Abstrak


Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Kapasitas Memori Kerja pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Sebelas Maret


Oleh :
Atifli Rusda - G0013046 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK

Latar Belakang: Memori kerja tidak bisa dilepaskan dari proses kognitif karena mendasari kegiatan belajar. Selain itu diketahui juga bahwa motivasi belajar juga berperan   untuk   memberikan   dorongan   dalam   melakukan   kegiatan   belajar. Motivasi belajar yang tinggi dapat membuat kegiatan belajar menjadi optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan kapasitas memori kerja pada mahasiswa kedokteran.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong melintang. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 Program Studi Kedokteran Universitas Sebelas Maret  yang dipilih dengan metode simple random sampling. Responden diminta untuk mengisi kuesioner skala motivasi akademik untuk mengetahui motivasi belajarnya dan dilanjutkan dengan Reading Span Test untuk mengukur kapasitas memori kerja. Data  yang  terkumpul  dianalisis  dengan  uji  normalitas  Shapiro-Wilk  dan  uji korelasi Pearson.

Hasil Penelitian: Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk menujukkan data yang terkumpul terdistribusi normal. Hasil analisis uji korelasi Pearson pada motivasi belajar dan kapasitas memori kerja menunjukkan r = -0,012 dan p = 0,953

Simpulan:  Tidak terdapat  hubungan  antara motivasi  belajar dengan  kapasitas memori kerja pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Sebelas Maret.


Kata Kunci: Motivasi belajar, kapasitas memori kerja, mahasiswa kedokteran