Abstrak


Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kredit yang diambil oleh nasabah bkk di kabupaten Kebumen


Oleh :
Ariatne Bingarwati - F0199018 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Ciri yang masih melekat dengan kental pada masyarakat pedesaaan di Indonesia yaitu masih lemahnya pembentukan modal. Salah satu cara yang ditempuh oleh Pemerintah untuk membantu mengatasi masalah permodalan tersebut adalah dengan mendirikan suatu bentuk Badan Kredit Kecamatan yang kedudukannya ada di tiap-tiap kecamatan. Keberadaannya dinilai sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah pedesaaan, terutama bagi para pengusaha kecil. Pada penelitian kali ini penulis mengajukan dua permasalahan yang hendak diteliti di BKK Kabupaten Kebumen. Masalah yang pertama adalah bagaimana pengaruh dan hubungan dari tingkat pendapatan, lama pendidikan, jangka waktu, serta tujuan pengembalian kredit terhadap tingkat kredit yang diambil oleh para nasabah. Permasalahan kedua adalah bagaimana pelaksanaan penyaluran kredit ditinjau dari segi penggunaan kredit oleh nasabah serta perkembangan total kredit yang dikeluarkan oleh BKK se-Kabupaten Kebumen pada periode tahun 2000 sampai tahun 2003. Untuk menjawab permasalahan yang pertama digunakan metode survey dengan data primer dan teknik penarikan sampel dengan mengunakan stratified random sampling serta simple random sampling. Untuk mengolah data digunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan variabel dummy, uji t, uji F, uji R, uji R2 serta uji asumsi klasik. Untuk menguji permasalahan kedua, yaitu mengetahui proporsi penggunaan kredit, maka digunakan uji dua proporsi untuk membandingkan antara nasabah yang memakai untuk tujuan produktif dan selain untuk tujuan produktif, sedang untuk mengetahui trend dari total kredit digunakan analisis trend yang datanya diperoleh dari Badan Pengawas BKK Kabupaten Kebumen. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapat hasil sebagai berikut, untuk hasil analisis regresi bahwa variabel tingkat pendapatan, jangka waktu serta variabel dummy tujuan penggunaan kredit mempunyai hubungan dan pengaruh positif terhadap tingkat kredit yang diambil. Sedangkan variabel tingkat pendidikan secara statistik tidak berpengaruh, hal ini disebabkan karena dalam pengajuan kredit tidak dilihat lama pendidikan nasabah, selain itu kebutuhan kredit yang diminta oleh nasabah tidak ditentukan pada lama pendidikannya. Untuk uji yang kedua yaitu uji hipotesis dua proporsi diperoleh hasil bahwa proporsi penggunaan kredit untuk tujuan produktif jauh lebih besar dari yang digunakan untuk tujuan lainnya, misalnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan. Sedangkan untuk analisis trend diperoleh hasil bahwa total kredit yang dikeluarkan oleh BKK kabupaten Kebumen tiap tahun memiliki trend yang positif, dan rata-rata jumlah kredit yang tersalur tiap tahunnya adalah sebesar Rp 2.695.000,00 Dari beberapa kesimpulan yang dapat ditarik di atas, maka disarankan beberapa kebijakan sehubungan dengan penyaluran kredit dari BKK di Kabupaten Kebumen. Kebijakan yang pertama adalah perlunya pengkajian terhadap sosialisasi dari petugas BKK kepada masyarakat pedesaan dengan dilakukan penyuluhan atau pembinaan untuk menarik nasabah. Kebijakan yang ke dua adalah dengan memperpanjang jangka waktu pengembalian kredit agar dapat meringankan angsuran dari nasabah.