;

Abstrak


Usulan Perbaikan Sistem Kerja Terkait Turnover Karyawan dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Budi Sehat Purworejo dengan Pendekatan Ergonomi Makro


Oleh :
Ringgo Ismoyo Buwono - S801508004 - Sekolah Pascasarjana

Rumah Sakit Budi Sehat Purworejo merupakan institusi pelayanan kesehatan yang telah meningkatkan status dari klinik umum rawat inap. Peningkatan status tersebut menyebabkan permasalahan pada elemen tugas dan karakteristik individu. Pada elemen tugas didapatkan bahwa karyawan merasa kurang dikoordinasikan saat melaksanakan tugasnya dan sering mengalami konflik dengan bidang atau bagian lain. Pada elemen karakteristik individu, karyawan merasa kurang terikat dengan pekerjaannya. Kedua hal tersebut berakibat pada tingginya tingkat turnover karyawan. Ketua tim keselamatan pasien menyatakan bahwa tingginya tingkat turnover karyawan berdampak pada tingginya frekuensi pelaporan insiden keselamatan pasien. Dari bulan September s.d. November 2018 diketahui adanya 17 Kejadian Tidak Cedera (KTC), 12 Kondisi Potensial Cedera (KPC), 10 Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan 5 Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) berupa plebitis. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk memberikan usulan perbaikan terkait variabel dan elemen sistem kerja (elements of work system) yang berpengaruh terhadap turnover karyawan dan frekuensi pelaporan insiden keselamatan pasien, serta mengetahui pengaruh frekuensi pelaporan insiden keselamatan pasien terhadap turnover karyawan. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah ergonomi makro. Salah satu metode ergonomi makro untuk mendiagnosa, menilai organisasi, dan mengevaluasi pengaruh suatu perubahan pada suatu karakteristik kunci yaitu dengan Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey (MOQS). Pada evaluasi pengaruh, dilakukan analisa variabel dari masing-masing elemen sistem kerja dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS). Dari hasil penelitian diketahui bahwa kondisi organisasi merupakan elemen yang berpengaruh terhadap frekuensi pelaporan insiden keselamatan pasien dan keinginan untuk keluar, hal tersebut ditunjukkan dengan variabel gaya kepemimpinan transaksional. Kondisi organisasi dan karakteristik individu merupakan elemen yang berpengaruh terhadap keinginan untuk keluar, hal tersebut ditunjukkan dengan variabel stres kerja. Kondisi organisasi merupakan elemen yang berpengaruh terhadap frekuensi pelaporan insiden keselamatan pasien, hal tersebut ditunjukkan dengan variabel iklim kerja tim. Tidak ada hubungan antara variabel frekuensi pelaporan insiden keselamatan pasien dengan keinginan untuk keluar.

Kata Kunci: Turnover karyawan, frekuensi pelaporan insiden keselamatan pasien, ergonomi makro, Macroergonomic Organizational Questionnaire Survey (MOQS), Partial Least Square (PLS).