Abstrak


Efektivitas limbah debu tembakau sebagai insektisida nabati terhadap ulat grayak (spodoptera litura f.)


Oleh :
Yumna Aqilah Khairunnisa - H0714160 - Fak. Hukum

ABSTRAK

Hama daun penting yang mengakibatkan kehilangan hasil panen sebesar 20- 40?alah ulat grayak (Spodoptera litura F.). Ulat grayak adalah serangga hama polifag dari Ordo Lepidoptera, famili Noctuidae. Hama ini merupakan masalah utama dalam budidaya tanaman sayur-sayuran. Pengendalian ulat grayak perlu dilakukan untuk mengurangi kerugian hasil pada budidaya sayuran. Pengendalian menggunakan pestisida sintetis yang berlebihan dan tidak tepat telah menyebabkan dampak negatif baik terhadap serangga, manusia dan juga lingkungan. Pemanfaatan limbah debu tembakau dapat menjadi salah satu cara pengendalian yang ramah lingkungan sehingga penelitian mengenai hal itu masih diperlukan.
Pestisida nabati yang dihasilkan dari tanaman tembakau dilaporkan paling toksik dibanding dari jenis tanaman lainnya karena mengandung 2-8% zat nikotin. Nikotin merupakan racun syaraf yang bereaksi cepat dan dapat berperan sebagai racun kontak bagi hama. Oleh karena itu, penelitian tentang manfaat llimbah debu tembakau sebagai insektisida nabati perlu dipelajari. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Rumah Kaca Fakutas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai April sampai Juli 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh ekstrak limbah debu tembakau dan mengetahui konsentrasi ekstrak limbah debu tembakau yang paling efektif terhadap ulat grayak. Tahapan penelitian ini meliputi perbanyakan larva uji S. litura, persiapan insektisida nabati limbah debu tembakau, pengujian mortalitas, pengujian antifeedant dan pengujian fitotoksisitas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan dan setiap perlakuan diulang 4 kali.
Hasil penelitian menunjukkan limbah debu tembakau mampu meningkatkan mortalitas larva S. litura, namun dengan efek yang lebih lambat dibandingkan dengan perlakuan profenofos. Hambatan makan tidak tampak pada larva uji diduga karena kekerasan bahan dan kandungan fenol dari limbah debu tembakau tergolong rendah. Uji fitotoksisitas menunjukkan limbah debu tembakau tidak bersifat toksik terhadap tanaman. Berdasarkan analisis probit, konsentrasi limbah debu tembakau yang mampu membunuh 50% populasi S. litura yaitu sebesar 53.10 gL-1.