;

Abstrak


Kemampuan Ekspresif Anak Autis Sebuah Kajian Psikolinguistik


Oleh :
Ahfi Hikmawati - S111708010 - Sekolah Pascasarjana

Anak autis mengalami gangguan yakni perilaku, interaksi sosial, dan komunikasi (bahasa). Kemampuan komunikasi bahasa anak autis terdiri dari verbal dan nonverbal. Anak autis verbal menggunakan bahasa komunikasi secara verbal, sedangkan anak autis nonverbal menggunakan bahasa komunikasi secara nonverbal. Penelitian ini membahas mengenai bahasa komunikasi verbal pada anak autis. Keunikan dari bahasa verbal anak autis menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Melihat bahwa setiap anak autis memiliki kemampuan verbal yang berbeda-benda. Kemampuan ekspresif adalah kemampuan bahasa secara verbal untuk saling berinteraksi. Anak autis yang mampu dalam kemampuan ekspresif menandakan bahwa kemampuan reseptifnya sudah bekerja efektif. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan bentuk satuan bahasa yang dihasilkan anak autis, memaparkan strategi yang digunakan guru untuk menghasilkan kemampuan ekspresif anak autis, dan menjelaskan proses kemampuan ekspresif anak autis. Jenis penelitian menggunakan paradigma deskriptif-kualitatif. Lokasi penelitian berada di Sekolah Luar Biasa Surakarta, Jalan Raden Mas Said No. 111, Punggawan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57132. Objek penelitian ini adalah kemampuan ekspresif anak autis kelas 6, 2, 1 dengan jumlah 3 anak. Data dalam bentuk tuturan yang dihasilkan anak autis sebagai respons terhadap tuturan pemancing yang dilontarkan guru dan dikumpulkan dengan cara direkam dan ditranskripsi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan ortografis dengan alat penentu yang berupa tulisan dari rekaman yang telah ditranskripsi secara ortografis. Hasil penelitian ini memperoleh tiga hal. Pertama, anak autis dapat menghasilkan bentuk satuan bahasa berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat sebagai tanggapan terhadap rangsangan guru. Kedua, analisis menunjukkan bahwa guru yang melakukan strategi berbeda akan menghasilkan ekspresif bahasa yang berbeda pula. Ketiga, tuturan yang dihasilkan para anak autis itu dapat diklasifikasikan dalam empat jenis proses produksi, yaitu menirukan kata (subtest CELF-R); menirukan, membuat, menyusun kata (subtest CELF-3); menirukan, membuat, mengungkapkan kata (subtest CELF-4); dan melanjutkan dan menyebutkan kata.

Kata kunci: anak, autis, kemampuan ekspresif, bentuk satuan bahasa, proses ujaran, strategi guru.