Abstrak


Studi pembebanan lateral model tiang pancang tunggal ujung bebas (free-end pile) dengan variasi panjang dan diameter pada tanah non kohesif (pasir)


Oleh :
Wartono - I0199032 - Fak. Teknik

Abstrak Tiang pancang selain dirancang menahan beban aksial, juga harus dirancang dengan memperhitungkan beban lateral yang antara lain berupa tekanan tanah pada dinding penahan, beban angin, beban gempa, dan beban benturan dari kapal. Di lapangan, pondasi tiang pancang bisa terpasang pada kondisi bebas atau jepit. Penelitian ini meneliti kapasitas tahanan maksimal tiang pancang tunggal ujung bebas pada tanah non kohesif dengan variasi panjang kedalaman terpancang dan variasi diameter dan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dari pengujian dengan metode analisis. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium, menggunakan benda uji tiang berdiameter 1 cm, 1.25 cm, 1.5 cm yang setiap diameter terdiri dari panjang kedalaman terpancang 15 cm, 17.5 cm, 20 cm, 22.5 cm dan 25 cm. Pengujian dilakukan dengan memberi beban lateral pada model tiang dengan pembebanan tetap sebesar 25 gr. Pembacaan defleksi dilakukan setiap 1 menit sampai menit ke n dimana defleksi yang terjadi tidak lebih dari 0.03 cm. Untuk interpretasi data, digunakan metode Sharma (1984) dan metode Mazurkiewicz (1972). Sebagai pembanding, digunakan metode analisis metode Brom (1964). Hasil interpretasi data menunjukkan bahwa secara umum, semakin panjang tiang (L), kapasitas tahanan lateral maksimal (Qu) yang didapat semakin besar. Besarnya prosentase kenaikan Qu tidak sama dengan prosentase kenaikan L. Ditinjau dari variasi diameter, semakin besar diameter, tidak selalu menghasilkan Qu yang besar pula. Untuk panjang L 20 cm, 22.5 cm, dan 25 cm semakin besar diameter, tidak membuat Qu semakin besar. Hasil analisis metode Brom (1964) menunjukkan bahwa semakin panjang L dan semakin besar diameter, Qu yang didapat semakin besar. Prosentase kenaikan Qu yang didapat sebanding dengan prosentase kenaikan panjang L. Untuk setiap panjang yang sama dengan diameter yang berbeda besarnya prosentase kenaikan Qu sama. Perbedaan Qu hasil interpretasi data dengan metode Brom (1964) dikarenakan faktor kepadatan relatif tanah dan kebijakan dalam penentuan garis lurus pada metode Mazurkiewicz (1972). Kata Kunci : Beban lateral, ujung bebas, metode Sharma (1984), metode Mazurkiewicz (1972), metode Brom (1964), defleksi.