Abstrak


Peningkatan Kualitas Shuttlecock dengan Pendekatan Rantai Nilai (Studi Kasus: Industri Kecil Jempol Serengan Surakarta)


Oleh :
Dhila Hapsari - I0313031 - Fak. Teknik

Abstrak

Daya saing industri kecil shuttlecock di Surakarta masih kalah bersaing dengan industri Tegal dalam segi kualitas produk. Produk yang diproduksi industri kecil tersebut hanya memenuhi beberapa persyaratan yang dicantumkan oleh SNI 0036:2014 tentang bola bulu tangkis, sehingga harga jualnya lebih murah dibandingkan produk Tegal. Rantai nilai merupakan suatu strategi untuk mencapai keuntungan dengan mengevaluasi dan memanfaatkan setiap aktivitas untuk mencapai hasil yang terbaik. Karakteristik perusahaan berbentuk rantai nilai adalah memiliki hubungan jangka panjang dengan pemasok dan pelanggan, dimana masing-masing aktor tersebut memiliki aktivitas dan tanggung jawab yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas produk agar dapat menembus pasar nasional dengan menganalisa aktivitas inti dan aktivitas pendukung serta benchmarking dengan industri shuttlecock yang telah berhasil menembus pasar nasional. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketidaksesuaian shuttlecock Jempol dengan SNI 0036:2014 berupa ukuran diameter yang belum sesuai dengan standar, tidak dilakukan pengujian berat shuttlecock, kestabilan serta jarak tempuh shuttlecock. Selain itu, adanya perbedaan ukuran atau variansi dalam satu slop shuttlecock. Perbaikan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan perusahaan, terdapat tujuh usulan perbaikan yang terbagi dalam aktivitas inti dan pendukung.

Kata Kunci : benchmarking, nilai tambah, rantai nilai, shuttlecoc