Abstrak


Penggambaran Ketidakadilan dalam Film Dokumenter Jakarta Unfair (Analisis Semiotika terhadap Film Dokumenter Jakarta Unfair mengenai Penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada Warga Bukit Duri dan Kampung Akuarium)


Oleh :
Fatikha Rizky Asteria Nurhidayah - D0213040 - Fak. ISIP

Abstrak

Kota Jakarta yang selalu terjadi penggusuran setiap tahunnya mendorong Watchdoc bersama para mahasiswa untuk mendokumentasikan bagaimana kehidupan warga Jakarta ketika terjadi penggusuran secara nyata tanpa rekayasa. Mereka mengikuti kehidupan sehari-hari warga korban penggusuran. Film tersebut berisi aspirasi warga kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang penggusuran yang dilakukan di wilayah mereka, selain itu juga memperlihatkan bagaimana kehidupan warga pasca penggusuran tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang terkandung dalam film tersebut. Selain itu juga untuk mengetahui pesan apa saja yang ingin disampaikan oleh warga korban penggusuran melalui film dokumenter Jakarta Unfair.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis semiotika yang melihat tanda dari scene dan shot yang ada dalam film Jakarta Unfair. Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan sesuai dengan metode semiotika menurut Pierce. Analisis data diawali dengan membagi tanda berdasarkan objeknya dalam tiga tipe yaitu ikon, indeks, dan simbol. Setelah itu, setiap tanda dikaitkan dengan objek dan interpretantnya untuk menemukan makna berdasarkan teori keadilan dan ketidakadilan Aristoteles, teori Semiotika Pierce,dan aspek sinematografi.
Dari hasil analisis ditemukan dua inti berdasarkan tanda yang muncul. Petama, tanda yang muncul dalam sequence Penggusuran Warga Bukit Duri adalah visualisasi dari kondisi warga Bukit Duri yang terkena dampak dari penggusuran untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung. Kedua, tanda yang muncul dalam sequence Penggusuran Warga Kampung Akuarium adalah visualisasi dari kondisi pasca penggusuran warga Kampung Akuarium yang tinggal di rusun, maupun yang menolak rusun tersebut. 
Kesimpulan dari penelitian ini adalah film mengandung beberapa makna ketidakadilan yang berbentuk rasa kekecewaan, kesedihan, kehilangan, sindiran dan perlawanan. Selain itu, terdapat pesan  yang ingin disampaikan yaitu warga meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membenahi kehidupan warga pasca penggusuran, terutama dalam segi perekonomian mereka.

Kata Kunci : Penggusuran, Jakarta, Bukit Duri, Kampung Akuarium, Semiotika, film, Pierce