Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana sikap atau tanggapan pasien rawat inap terhadap atribut-atribut RSUD Kab. Karanganyar secara keseluruhan, (2) Apakah karakteristik konsumen yang terdiri dari usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan mempunyai hubungan dengan atribut yang dimiliki oleh RSUD Kab. Karanganyar, yaitu harga / tarif, pelayanan, fasilitas, dan lokasi, dan (3) Di antara variabel karakteristik konsumen dengan atribut rumah sakit, manakah yang memiliki hubungan yang paling kuat. Sehubungan dengan masalah tersebut, hipotesis yang diajukan adalah (1) Sikap atau tanggapan pasien rawat inap terhadap atribut-atribut RSUD Kab. Karanganyar secara keseluruhan adalah kurang baik, (2) Terdapat hubungan antara karakteristik pasien rawat inap (usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan) dengan atribut-atribut RSUD Kab. Karanganyar (harga / tarif, pelayanan, fasilitas, lokasi), (3) Hubungan yang paling kuat adalah antara variabel pendapatan dengan variabel harga.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap RSUD Kab. Karanganyar pada bulan April 2004 yang berjumlah 809 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dan penentuan besarnya sampel menggunakan proporsional sampling sesuai dengan jumlah pasien per bangsal rumah sakit. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Pengambilan data primer dengan menggunakan metode kuesioner. Analisis penelitian meliputi pengujian instrumen (uji validitas dan reliabilitas) dan analisis kuantitatif (Indeks Sikap Konsumen, Uji Chi-Square, serta Koefisien Kontingensi).
Hasil analisis dari perhitungan Indeks Sikap Konsumen, diperoleh hasil sebanyak 41 orang responden menilai atribut RSUD Kab. Karanganyar secara keseluruhan adalah cukup baik. Kemudian dari analisis Chi-Square, untuk mengetahui apakah dengan karakteristik yang berbeda penilaian konsumen juga berbeda, menunjukkan bahwa setiap variabel karakteristik konsumen tidak selalu mempunyai hubungan dengan atribut rumah sakit, hanya beberapa saja yang saling berhubungan. Sedangkan untuk analisis derajat keeratan yang menggunakan alat analisis Koefisien Kontingensi diperoleh selisih nilai antara nilai C dengan Cmaks terkecil adalah pada hubungan usia dengan pelayanan, yaitu sebesar 0,383.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah responden mempunyai sikap atau tanggapan yang cukup baik terhadap atribut-atribut yang dimiliki oleh RSUD Kab. Karanganyar. Mereka berpendapat bahwa secara keseluruhan rumah sakit tersebut memiliki tarif yang cukup terjangkau, pelayanan yang cukup memuaskan, fasilitas yang cukup lengkap / memadai, dan lokasi yang cukup strategis. Hubungan yang ada pada karakteristik-atribut adalah usia-harga, usia-pelayanan, usia-lokasi, pendidikan-harga, pendidikan-fasilitas, pekerjaan-harga, pekerjaan-pelayanan, pekerjaan-lokasi, pendapatan-harga, pendapatan-pelayanan. Sedangkan hubungan yang paling erat dimiliki oleh usia dengan pelayanan. Berdasar kesimpulan tersebut, maka saran yang dapat diajukan adalah sebaiknya pihak rumah sakit meningkatkan perhatian terhadap atribut-atributnya secara menyeluruh, supaya sikap atau tanggapan konsumen terhadap atribut-atribut RSUD Kab. Karanganyar menjadi baik atau sangat baik. Misalnya : semua petugas memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat, petugas medis (dokter dan perawat) lebih ramah dan perhatian, tidak membeda-bedakan atau memberikan pelayanan yang sama kepada pasien tanpa memandang status sosial, mempertahankan harga / tarif yang telah diberlakukan, memperlengkap fasilitas, dan selalu menjaga kebersihan rumah sakit. Selain itu, juga lebih memperhatikan adanya perbedaan usia konsumen dalam memberikan pelayanan, karena antara variabel usia dengan pelayanan memiliki hubungan yang paling erat.
<!--?xml:namespace prefix = v ns = "urn:schemas-microsoft-com:vml" /--><!--?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" /-->
