Gudang Bulog diwajibkan melaksanakan pilar ketersediaan untuk melindungi dan mensejahterakan para petani. Pada tahun 2019, Gudang Bulog Telukan mengalami kesulitan dalam memenuhi pengadaan dan penyerapan yang berasal dari masyarakat. Sehingga dalam melaksanakan fungsi pilar ketersediaan kurang optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pengadaan barang (beras dan gabah) dalam menjadi mitra dan untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pengadaan barang (beras dan gabah) di Gudang Bulog Telukan.
Lokasi penelitian ini adalah di Gudang Bulog cabang Telukan Sukoharjo yang beralamatkan di Jl. Raya Solo-Wonogiri KM 9 Sukoharjo, Jawa Tengah. Metode penelitian yang dilakukan penulis adalah menggunakan metode deskriptif dengan jenis data dari observasi berperan aktif melalui pelaksanaan magang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi wawancara serta mengkaji pada dokumen dan arsip.
Hasil dari penelitian adalah Gudang Bulog Telukan dalam melakukan proses pengadaan barang berupa beras dan gabah menerapkan prosedur pengadaan yang sangat rinci dan teliti. Dalam tahapan pengadaan terdapat SOP untuk menjadi mitra kerja dan syarat kualitas barang. Proses pelaksanaan pengadaan terdapat beberapa faktor kendala yang muncul seperti kualitas, mitra dan non-mitra, ketidaktahuan akan SOP beras/gabah dan SOP menjadi mitra, pola konsumtif, dan faktor harga.
Kata Kunci : Gudang Bulok Telukan, pengadaan barang, dan prosedur
