ABSTRAK
Penelitian bertujuan meningkatkan kemampuan menemukan dan menghubungkan konsep peserta didik dengan menggunakan penerapan instruksi di subfase experimentation pada fase investigation pembelajaran guided inquiry. Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Prosedur penelitian meliputi 3 tahapan: perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik SMA yang terdiri dari 10 peserta didik laki-laki dan 29 peserta didik perempuan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes untuk mengukur skor peta konsep. Uji validitas data menggunakan triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan skor peta konsep peserta didik pada prasiklus memiliki rentang 3,74%-25,86?n skor rata-rata peta konsep 12,11?ngan
56,41?ri total peserta didik memperoleh skor di atas rata-rata, siklus pertama memiliki rentang 4,12%-69,55?n skor rata-rata peta konsep 43,32?ngan
61,54?ri total peserta didik memperoleh skor rata-rata, dan siklus kedua memiliki rentang 33,09%-75.29?n skor rata-rata 48,55?ngan 41?ri total peserta didik memperoleh skor diatas rata-rata, dengan demikian penerapan instruksi di subfase experimentation fase investigation pembelajaran guided inquiry meningkatkan kemampuan menemukan dan menghubungkan konsep berdasarkan peningkatan skor peta konsep peserta didik dari siklus pertama sampai siklus kedua.
Kata kunci: instruksi, experimentation, investigation, guided inquiry,
menemukan konsep, menghubungkan konsep