Abstrak


Efek teratogenik ekstrak buah mahkota dewa (phaleria macrocarpa (scheff.) boerl.) pada tikus putih (rattus norvegicus l.) galur wistar


Oleh :
Nurul Widyastuti - M0499037 - Fak. MIPA

ABSTRAK Oleh peneliti terdahulu disebutkan buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) mengandung alkaloid, flavonoid dan saponin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak buah mahkota dewa secara oral pada pertumbuhan dan perkembangan fetus tikus putih (Rattus norvegicus L.) selama masa organogenesis dan dosis teratogenikya. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima kelompok perlakuan masing-masing kelompok perlakuan menggunakan lima ulangan. Ekstrak buah mahkota dewa dilarutkan dalam akuades dan dicekokkan secara oral pada hari ke-7 sampai 17 kebuntingan. Kelompok-kelompok tersebut diberi perlakuan ekstrak buah mahkota dewa dosis 0 g/200 g BB; 0,017 g/200 g BB; 0,008 g/200 g BB; 0,025 g/200 g BB, 0,033 g/200 g BB. Pada hari ke-18 kebuntingan tikus putih dikorbankan dan dibedah Caesar untuk mengeluarkan fetus dari uterus. Pengamatan fetus meliputi: menghitung jumlah fetus hidup dan kematian intrauterin, mengukur berat dan panjang badan, mengamati kelainan morfologi, susunan tulang, dan hasil osifikasi. Data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis varian dan dilanjutkan dengan DMRT. Data kualitatif dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah mahkota dewa dosis 0,008 g/200 g BB sampai 0,003 g/200 g BB menyebabkan penurunan persentase fetus hidup dan meningkatkan persentase kematian intrauterus, malformasi morfologi seperti hemoragi, kinkey dan gangguan osifikasi. Dosis 0,033 g/200 g BB menyebabkan mikromelia. Kata kunci : mahkota dewa, teratogenik, fetus tikus putih, malformasi-morfologi