Abstrak
Analisis likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas pada KPRI “ guru “ Sumberlawang tahun 1999-2002
Oleh :
Wiwik Sulistyowati - F3300222 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAK
Para pemakai laporan keuangan KPRI adalah para anggota koperasi dan pemakai lainnya yang mempunyai kepentingan terhadap koperasi seperti calon anggota koperasi, bank, kreditor dan kantor pajak. Agar para pemakai laporan keuangan koperasi mudah mendapat gambaran dan kondisi keuangan koperasi secara jelas, maka mereka perlu mengadakan analisis terhadap laporan keuangan koperasi. Analisis dapat menggunakan rasio likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas.
Dari faktor likuiditas selama tahun 1999-2002 yaitu current ratio adalah sebesar: 193,85%; 171,48%; 160,32%; 151,90% current ratio tertinggi dicapai pada tahun 1999, kinerja keuangan KPRI paling baik selama 4 periode dalam hal KPRI mampu menyediakan aktiva lancar yang cukup besar untuk memenuhi hutang lancarnya.Dari quick ratio adalah sebesar: 191,28%; 169,39%; 158,95% dan 148,95% kemampuan KPRI dalam menyediakan aktiva lancar-persediaan untuk menjamin hutang lancarnya pada tahun 2002 paling rendah selama 4 periode. Dari WCTA adalah sebesar: 37,20%; 33,83%; 32,52%; 29,3% secara umum dapat dikatakan kondisi KPRI dilihat dari WCTA kurang likuid.
Dari faktor rentabilitas selama tahun 1999-2002 yaitu net profit margin adalah sebesar: 7,57%; 6,87%; 9,21% dan 11,4%. Dari rentabilitas modal sendiri adalah sebesar: 21,51%; 2,53%; 4,56% dan 6,55. Kemudian return on asset adalah sebesar: 1,48%; 1,29%; 2,00% dan 2,68%. Dari ketiga rasio tersebut kondisi KPRI dalam keadaaan rentabel.
Dari faktor solvabilitas selama tahun 1999-2002 dilihat dari total debt to equity adalah sebesar: 69,19%; 96,26%; 127,75% dan 143,87%. Dari total debt to total capital asset adalah sebesar: 40,90%; 49,05%; 59,09% dan 59%. long term debt to equity yang dicapai selama 4 periode adalah sebesar: 2,13%; 3,36%; 4,95% dan 6,37%.
Berdasarkan temuan diatas maka penulis memberi saran yang bermanfaat bagi KPRI untuk tahun berikutnya yaitu mempertahankan tingkat likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas. Sehingga koperasi dapat memenuhi kewajibannya, SHU yang dihasilkan menjadi maksimal.