;
ABSTRAK
Latar belakang : Sirkuit pernapasan anestesi paling sering digunakan pada mesin ventilator maupunmesin anestesi yang berkerja dengan sistem sirkulasi digunakan pada pasien yang membutuhkan bantuan nafas. Sirkuit pernapasan anestesi menyediakan suasana media kultur yang ideal untuk pertumbuhan mikro-organisme. Tujuan : Mengetahui gambaran pola bakteri pada sirkuit pernapasan yang digunakan di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Metode : Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif laboratorik yang telah memenuhi kriteria inklusi dan dilakukan di ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit DR Moewardi Surakarta. Sampel diambil dengan menggunakan metode swab pada ventilator dan Y piecesirkuit pernafasan sebelum digunakan dan pada Y piecesirkuit pernafasan 48 jam setelah pemakaian. Analisa statistik dilakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon rank test. Hasil : Bakteri pathogen ditemukan pada3 ventilator (8,6%) mayoritas adalah Staphylococcus hominis (5,7%), kemudian pada selang pernafasan sebelum digunakan ada 9 (25,7%)denganjenis Staphylococcushominis (8,6%) dan pada selang pernafasan setelah 48 jam ada 9 (25,7%) dengan bakteri Neisseria flava (5,7%) dan Pseudomonas acidovorans (5,7%).Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p=0,034, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan jumlah bakteri pathogen antara Selang pernafasan pre dengan ventilator. p=0,058, yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan. Kesimpulan : Bakteri pathogen pada Selang pernafasan lebih banyak ditemukan dibandingkan pada Ventilator, dimana ditemukan ada 3 ventilator (8,6%) yang terdapat bakteri pathogen, kemudian sebelum digunakan ada 9 Selang pernafasan (25,7%) terdapat bakteri pathogen, dan setelah 48 jam digunakan ada 9 Selang pernafasan (25,7%) terdapat bakteri pathogen. Kata Kunci : Pola Bakteri, Sirkuitpernafasan, Ventilator