Abstrak


Gambaran Deep Listening pada pasangan menikah dengan konflik marital yang bersifat konstruktif


Oleh :
Kartika Damarsasi Wibowo - G0109043 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK 

Setiap perkawinan terdiri dari dua individu yang unik. Setiap individu
membawa sejarah yang berasal dari pengalaman masa lalu, serta kepribadian unik
yang terus berkembang selama masa hidupnya. Dapat dibayangkan sulitnya dua
individu dengan perbedaan yang mendasar dapat menyatu dengan harmonis dalam
ikatan perkawinan. Banyaknya perbedaan menuntut adanya kerja sama antara
suami isteri untuk dapat mewujudkan tujuan bersama dalam membangun rumah
tangga yang harmonis, yang tidak terlepas dari adanya konflik.
Konflik yang selalu muncul dalam setiap hubungan antarpribadi harus bisa
diselesaikan secara konstruktif untuk bisa membawa perubahan dan pembaruan
relasi. Pasangan yang dapat berkomunikasi secara konstruktif, jujur dan terbuka
diharapkan dapat memperbaiki kualitas keputusan, menyediakan media untuk
mengungkapkan masalah, serta menumbuhkan suasana yang mendorong evaluasi
diri. Keterampilan deep listening diharapkan dapat digunakan sebagai sarana
untuk saling memahami satu sama lain, dan mengurangi timbulnya kesalahan
komunikasi yang dapat memicu timbulnya masalah-masalah dalam perkawinan.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali secara terperinci cara para
partisipan memaknai dunia personal dan dunia sosial mereka, khususnya
mengenai pemaknaan terhadap penyelesaian konflik dan hubungannya dengan
kualitas pernikahan. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara
dan observasi. Subjek penelitian ini terdiri dari dua pasang suami istri yang
berdomisili di Surakarta sebagai subjek utama, dan satu orang anak dari masingmasing
pasangan sebagai significant others. Subjek penelitian ini diambil dengan
menggunakan purposive sampling. Wawancara dilakukan secara bertahap dalam
minimal tiga kali pertemuan untuk masing-masing subjek.
Analisis data dilakukan dengan cara menginterpretasi informasi yang
didapat dari wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil analisis deskriptif
diperoleh kesimpulan bahwa ketika seseorang mengembangkan kemampuan deep
listening, lawan bicara cenderung merasa dihargai dengan adanya pemahaman dan
penerimaan dari pendengar terhadap dirinya. Pemahaman dan penerimaan ini
merupakan modal untuk meningkatkan efektivitas komunikasi. Komunikasi yang
baik akan menimbulkan kenyamanan terhadap satu sama lain, sehingga konflik
marital yang ada dapat diselesaikan bersama-sama secara konstruktif.
Kata Kunci : Deep Listening, Komunikasi, Konflik Marital, Konflik Konstruktif,
Pasangan Menikah