;

Abstrak


Analisis proses pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan khusus (ABK) hiperaktif di kelas II inklusif SD Alam Harapan Kita Klaten


Oleh :
Rosy Marlina - S851408038 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah; (1) mendeskripsikan strategi guru dalam proses pembelajaran matematika dalam menangani ABK hiperaktif di kelas II inklusif SD Alam Harapan Kita (SDA Haki) Klaten, (2) mendeskripsikan kendala apa saja yang dialami guru dalam pembelajaran matematika di kelas II inklusif ABK hiperaktif SDA Haki Klaten dan bagaimana guru mengatasi kendala tersebut, dan (3) mengevaluasi kesesuaian strategi guru dalam proses pembelajaran matematika dalam menangani ABK hiperaktif di kelas II inklusif SDA Haki Klaten dengan kondisi dan kebutuhan belajar siswa hiperaktif.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (field research) dengan purposive sampling. Subjek dari penelitian ini yaitu guru kelas yang mengajar matematika, Guru Pembimbing Khusus (GPK) shadow, dan ABK hiperaktif. Instrumen yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika bagi ABK hiperaktif didampingi penuh oleh GPK Shadow dengan pendekatan Program Pembelajaran Individual (PPI) di kelas inklusif memungkinkan ABK hiperaktif untuk lebih fokus pada pembelajaran dan merasa tetap nyaman karena dapat bersama teman-temannya di kelas. Model kurikulum yang digunakan adalah kurikulum reguler yang dimodifikasi, meliputi modifikasi tujuan, materi, proses, dan evaluasi. Strategi penyampaian materi pembelajaran GPK Shadow pada PPI meliputi model, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Untuk kompetensi dasar mengurutkan bilangan dan bilangan loncat, nilai tempat, penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, alat ukur waktu, dan pengelompokan bangun datar, model pembelajaran yang digunakan adalah behavioristik. Pendekatannya sintetik, spiral dan intuitif sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Metode pembelajaran yang digunakan adalah tanya jawab, drill dan latihan, permainan dan cerita, serta pemberian tugas. Teknik pembelajaran yang digunakan bervariasi sesuai dengan kompetensi dasar materi pembelajarannya. Setiap kendala yang dialami guru, tidak selalu dapat diatasi oleh guru. Hal ini tergantung dari apakah kendala tersebut memerlukan solusi atau tidak, atau solusinya mungkin bukan berasal dari guru tetapi berasal dari orang tua, kebijakan sekolah, atau lainnya.
Kata kunci: pembelajaran matematika, ABK hiperaktif, kelas inklusif.