Abstrak


Kekerasan terhadap perempuan sebagai sumber ide dalam penciptaan karya grafis


Oleh :
Didik Santoso - C0601010 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Tujuan penulisan Pengantar Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui ide, bentuk dan proses penciptaan karya yang berkaitan dengan bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan dan dampak yang ditimbulkan serta memvisualisasikan bentuk-bentuk kekerasan terhadap perempuan kedalam karya-karya seni grafis. Kekerasan terhadap perempuan sama sekali bukan merupakan masalah kelainan individual. Akan tetapi, merupakan bagian dari masyarakat yang membentuk ketimpangan relasi yang kemudian tercipta pembagian kekuasaan yang lebih besar pada laki-laki dibandingkan perempuan. Kenyataan ini kemudian menciptakan sebuah kondisi sosial, penggunaan kekuasaan yang berlebihan dilakukan oleh pihak laki-laki terhadap pihak yang lebih lemah. Dan kekerasan terhadap perempuan berperan dalam pelestarian kondisi pembagian kekuasaan yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan. Hal ini mengakibatkan adanya penguasaan dan diskriminasi terhadap perempuan, dan ini merintangi kemajuan sepenuhnya dari perempuan. Dari penulisan ini dapat disimpulkan bahwa kekerasan yang berbasis gender adalah setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual, atau psikologis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di depan umum atau di dalam kehidupan pribadi. Konsep bentuk dalam karya grafis ini menhadirkan karya-karya yang mengambarkan figur-figur perempuan yang mengalami tindak kekerasan, bagaimana perempuan tersebut mendapatkan suatu perilaku kekerasan fisik yang sebagian besar dilakukan oleh kaum laki-laki, seperti ditampar, dicambuk dicemooh dan yang lainnya. Sedangkan figur-figurnya digambarkan dengan telah mengalami distorsi (pengubahan bentuk, dimaksudkan untuk menonjolkan karakter dari figur-figur tersebut). Dalam pewarnaan penulis menggunakan warna-warna cerah (merah, merah muda, orange, violet) untuk figur perempuan dimaksudkan untuk memberi kesan gairah, seksual, kesenangan serta energi. Dan untuk figur laki-laki diberi warna gelap (coklat tua) agar memberi kesan seram, tegas serta angker. Sedangkan utuk warna abu-abu dimaksudkan memberi kesan kesedihan, keragu-raguan serta misteri.