Abstrak


Gerakan Komunitas Hysteria Dalam Produksi Pengetahuan Masa Depan Kota Melalui Kegiatan Maping Dan Partisipasi Warga Kampung Di Kota Semarang


Oleh :
Fahreza Perkasa Alam - D0313025 - Fak. ISIP

Penelitian ini dilakukan untuk mendifinisikan gerakan sosial baru yang dilakukan
Kolektif Hysteria sebagai sebuah wujud respon permasalahan kota dalam sebuah
gerakan  sosial  baru.  Jenis  Penelitian  ini  adalah  kualitatif  dengan  metode
Partisipatori  Action  Riset  (PAR).  Pengumpulan  data  menggunakan  observasi
partisipasi, wawancara, studi kepustakaan, dan dokumentasi. Informan Penelitian
ini adalah Pegiat dari Kolektif Hysteria dan Warga Kampung Mitra dari Kolektif
Hysteria. Penelitian ini mengenai sebuah gerakan kolektif seni dengan analisis
atas reaksi atas ekonomi, ekologi, politik teknolgi, birokrasi terhadap kehidupan
manusia, keanggotaanya tidak berkaitan dengan kelas tertentu, dan mengambil
bentuk jaringan yang luas dan relative longgar daripada menggunakan organisasi
yang kaku. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan Kolektif Hysteria bermula dari ideologi kesenian
yang mecoba mencari relevansi berkarya dengan cara merespon tempat mereka
tinggal yaitu kota. Yang dari hal tersebut membentuk sebuah program kerja seperti
pemetaan  dengan  openstreetmap  dan  biennale  kampung  atau  pesta  rakyat.
Kolektif Hysteria menjadi salah satu bagian dari gerakan sosial baru tersebut.
Agenda dari komunitas ini merupakan reaksi dari persoalan-persoalan urban dan
kampung kota yang membahas hal-hal yang dialami warga setiap harinya. Publik
space dan anak muda menjadi dua dari isu-isu yang dikembangkan oleh kolektif
hysteria di kampung-kampung perkotaan. Kolektif hysteria juga berjalan dengan
cara-cara yang lebih milenial. Seni dijadikan alat utama untuk masuk ke kampung
dan memberikan atraksi agar warga lebih mudah menerima mereka. Komunitas
ini  terbuka  dengan  para  jejaringnya,  membangun  relasi  selebar  mungkin  dan
mampu berkolaborasi bersama dengan para koleganya. Hal ini tidak hanya dengan
sesama komunitas, namun juga dengan warga kampung yang kemudian disebut
sebagai mitra kampung hysteria.
Kata kunci: Kota, Kampung, Komunitas, Gerakan Sosial Baru