Abstrak


Keragaan kedelai grobogan hasil iradiasi sinar gamma


Oleh :
Aris Prambudi - H0712033 - Fak. Pertanian

Kedelai (Glycine max L. Merril) merupakan komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia selain padi dan jagung. Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun selalu meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Oleh karena itu, diperlukan suplai kedelai tambahan yang harus diimpor karena produksi dalam negeri belum dapat mencukupi kebutuhan Nasional. Ini merupakan peluang sekaligus sebagai tantangan bagi para peneliti untuk berupaya mendapatkan kedelai unggul yang memiliki hasil panen yang tinggi. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi kedelai adalah dengan adanya perakitan varietas unggul melalui induksi mutasi yaitu penggunaan iradiasi sinar Gamma.Karanganyar, yang memiliki ketinggihan tempat 193 m dpl dengan jenis tanah Alfisol. Pelaksanaan penelitian pada bulan Desember 2015 sampai Juni 2016. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan deskriptif dimana akan dilakukan pengamatan untuk setiap individu untuk mengetahui perbedaan dan pengaruh iradiasi terhadap pertumbuhan kedelai varietas Grobogan. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Variabel peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah cabang produktif, jumlah polong bernas, jumlah polong isi 1, jumlah polong isi 2, jumlah polong isi 3, jumlah biji per polong, indeks luas daun, bobot 100 biji, jumlah biji per tanaman, panjang akar, dan berat brangkasan kering.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Radiasi sinar gamma berpengaruh terhadap komponen tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah cabang produktif, umur panen, jumlah polong bernas, jumlah polong total, jumlah polong isi 1, jumlah polong isi 2, jumlah polong isi 3 jumlah biji, jumlah biji per polong, bobot 100 biji, berat brangkasan kering, panjang akar serta luas daun. Galur tanaman terpilih yang memiliki sifat lebih baik dari induknya (berpotensi mutan) meliputi : Tanaman T1 dengan dosis radiasi 100 Gy memiliki umur panen 73 HST; Tanaman T21 dengan dosis radiasi 100 Gy memiliki jumlah polong bernas tertinggi 37 buah dan jumlah biji tertinggi 59 serta luas daun tertinggi 54,76 cm2 ; Tanaman T1 dengan dosis radiasi 200 Gy memiliki jumlah biji per polong tertinggi 2,5 buah; Tanaman T2 dengan dosis radiasi 100 Gy memiliki bobot 100 biji tertinggi 23,25 gr.