ABSTRAK
Latar Belakang: SDG’s poin ke lima difokuskan untuk membahas mengenai gender karena dunia ingin membentuk masyarakat yang sadar gender. Sering dipertanyakan adalah jumlah perempuan yang banyak tetapi perempuan memiliki porsi lebih sedikit untuk tampil di publik dibanding laki-laki. Salah satu faktornya adalah pengetahuan karena pengetahuan membantu membentuk citra dan konsep diri seseorang yang kemudian akan berpengaruh pada perilakunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gender dengan perilaku berperspektif gender di RW 19 Ngoresan.
Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling yaitu simpel random sampling. Besar sampelnya yaitu 96 orang yang memenuhi kriteria restriksi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan Lambda.
Hasil: Ibu dengan tingkat pengetahuan tentang gender yang baik berbagi peran dengan suami sebanyak 44 orang (75,9%) dan yang tidak berbagi peran dengan suami hanya 3 orang (7,9%). Jumlah responden dengan tingkat pengetahuan yang kurang dan tidak berbagi peran dengan suami sebanyak 19 orang (50%) dan responden dengan pengetahuan tentang gender kurang namun berbagi peran dengan suami sebanyak 4 orang (6,9%).Berdasarkan hasil analisis data didapat p=0,002 (p<0 xss=removed>
Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu tentang gender dengan perilaku berperspektif gender di RW 19 Ngoresan dengan nilai significancy (p value) sebesar 0,002 (p<0>
Kata Kunci : tingkat pengetahuan, perilaku, perspektif gender, ibu
