Latar Belakang: Hipertensi intradialisis merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisis di Indonesia, yaitu dengan angka insidensi sebesar 42%. Kejadian ini patut untuk diwaspadai karena dapat meningkatkan angka mortalitas pasien yang menjalani hemodialisis. ACE-inhibitor merupakan golongan obat antihipertensi yang direkomendasikan untuk diberikan pada pasien yang menjalani hemodialisis, namun sebagian besar obat golongan ini ikut terdialisis saat dilakukan hemodialisis. Selain itu juga didapatkan ada laporan mengenai efek samping berupa batuk pada 5-20% pasien yang menggunakan obat ini. Oleh karena itu, pemberian obat golongan ACE-inhibitor dapat digantikan dengan obat golongan ARB yang tidak ikut terdialisis serta memiliki efek samping minimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan efektivitas obat antihipertensi golongan ACE-inhibitor dan ARB terhadap pencegahan hipertensi intradialisis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November 2019 di Instalasi Ginjal dan Hipertensi RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan subjek penelitian adalah pasien hemodialisis rutin sebanyak 56 orang. Penelitian diawali dengan melakukan wawancara dilanjutkan dengan pengukuran tekanan darah pasien yang menjalani hemodialisis. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil: Berdasarkan analisis Chi-square didapatkan hasil p=0,057 yang menunjukkan adanya perbedaan efektivitas yang tidak signifikan (p>0,05) terkait penggunaan obat antihipertensi golongan ACE-inhibitor dan ARB terhadap pencegahan hipertensi intradialisis. Kesimpulan: Terdapat perbedaan efektifitas yang tidak signifikan antara penggunaan obat antihipertensi golongan ACE-inhibitor dan ARB terhadap pencegahan hipertensi intradialisis
Kata Kunci: Hipertensi intradialisis, ACE-inhibitor, ARB
