;

Abstrak


Keefektifan Dialectical Behavior Therapy Dalam Penanganan Bunuh Diri, Studi Mixed Method


Oleh :
Jiemi Ardian - S571508004 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Bunuh diri telah menjadi perhatian global, di Indonesia bunuh diri terjadi pada sekitar sepuluh ribu orang setiap tahunnya. Tatalaksana dialectical behavior therapy (DBT) diharapkan dapat memberi ketrampilan baru bagi pasien sehingga mengurangi bunuh diri.
Tujuan: Mengetahui keefektifan DBT untuk penanganan bunuh diri melalui beberapa tahap studi.
Metode: Studi mixed methods dilakukan dalam 4 tahap. Tahap I berupa penelitian untuk mengetahui gambaran bunuh diri dengan menyebarkan skala Columbia Suicide Severity Rating Scale ke internet, untuk melihat tema-tema utama dalam bunuh diri. Tahap II berupa penyusunan modul DBT menggunakan model DBT menurut Marsha Linnehan yang diadposi dan disesuaikan dengan kasus bunuh diri. Validasi modul pada tahap III dinilai oleh dua interrater dengan menilai homogenitas kedua rater. Penelitian tahap IV dengan action research pada 5 responden diambil dalam klinis, masuk dalam kriteria penilaian bunuh diri dan diintervensi menurut modul DBT pada bunuh diri lalu dinilai skala distres, skor CSSRS, dan perbaikan ketrampilan dalam disregulasi emosi.
Hasil: Studi pendahuluan aplikasi DBT pada bunuh diri didapatkan 2769 responden dan menunjukkan psychache sebagai tema yang dirasakan 63% responden, selain itu juga ada pembalasan, balas dengan dan reaksi untuk orang lain. Studi tahap II dan III menghasilkan modul DBT dalam penanganan bunuh diri yang secara content dan face validity baik dengan nilai mean = 91.95, SD = 1.662, p = 0.056.  Penelitian tahap IV terhadap 5 kasus bunuh diri secara keseluruhan didapatkan perbaikan pada skala bunuh diri yang dinilai dengan CSSRS, dengan skala distres individu akhir sedang. Triangulasi berdasarkan isian skala, keterangan pasien dan penilaian penulis yang menilai adanya perbaikian intensitas, frekuensi dan durasi bunuh diri pasca dilakukan DBT.
Simpulan: DBT efektif untuk mengurangi bunuh diri baik intensitas, durasi maupun frekuensi.