Latar Belakang: Gangguan Penggunaan Zat merupakan masalah bio-psiko-sosio-kultural yang sangat kompleks, mencakup Global Burden of Disease dan Disability Adjusted Life Years. Gangguan cemas merupakan komorbiditas gangguan kejiwaan paling tinggi pada pasien GPZ yaitu 42,64?n gangguan depresi yaitu 41,41%. Intervensi berbasis kesadaran menjadi pendekatan untuk menangani masalah kesehatan perilaku seperti GPZ.
Tujuan: Mengetahui keefektifan Mindfulness Based Cognitive Therapy sebagai terapi adjuvan untuk mengurangi skor HRSA dan HRSD pasien Gangguan Penggunaan Opioid.
Metode: Penelitian studi eksperimental randomized pretest – posttest control group design single blinded. Subjek penelitian adalah pasien Gangguan Penggunaan Opioid yang berobat di Poliklinik PTRM RSU Dr Moewardi Surakarta pada bulan Februari – April 2019. Tiga puluh pasien dipilih secara simple random sampling, dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan (MBCT) dan kelompok kontrol (terapi standar). Para peserta dari dua kelompok mengisi pretest dan posttest Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRSA), Hamilton Rating Scale for Depression (HRSD). Kedua kelompok menerima terapi metadon, kelompok perlakuan menerima 8 sesi MBCT selama 120 menit (1x seminggu), sementara kelompok kontrol tidak menerima sesi psikoterapi, kemudian dianalisis secara statistik.
Hasil: Terdapat perbedaan signifikan pengurangan skor HRSA dan HRSD pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol dengan nilai p = 0.000. Kelompok MBCT mengalami penurunan skor HRSA dan HRSD secara signifikan (p < 0> 0.05).
Simpulan: Terapi MBCT efektif digunakan sebagai terapi adjuvan untuk mengurangi skor HRSA dan HRSD pasien Gangguan Penggunaan Opioid.
Kata Kunci: Mindfulness Based Cognitive Therapy, Cemas dan Depresi pasien Gangguan Penggunaan Opioid, HRSA, HRSD
