Banyaknya kerusakan lingkungan bersumber dari perilaku manusia. Maka dari itu solusi yang dibutuhkan adalah perubahan pada perilaku manusia melalui perilaku pro-lingkungan (PEB). Pembentukan kebiasaan PEB memerlukan peran berbagai pihak. Sekolah memiliki peran yang penting. Perilaku PEB dapat muncul karena kepemimpinan guru yang fokus pada inisiatif lingkungan (ETFL). ETFL merupakan faktor eksternal diluar diri manusia. Untuk melihat bagaimana proses faktor eksternal berhubungan dengan perilaku, faktor internal seperti keterhubungan seseorang dengan alam (NR) dapat digunakan untuk menjelaskan proses yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui hubungan ETFL dengan PEB dengan NR sebagai variabel mediator, (2) mengetahui hubungan ETFL dengan PEB, (3) mengetahui hubungan ETFL dengan NR, (4) mengetahui hubungan NR dengan PEB.
Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Jogonalan Klaten dengan sampel sebanyak 220 siswa. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai pengaruh langsung antara ETFL dengan PEB adalah 0,055 dengan p=0,451 (p>0,05). Nilai pengaruh tidak langsung antara ETFL dengan PEB dengan dimediasi oleh NR adalah 0,066 dengan p=0,018 (p<0 p=0,451>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan signifikan. Nilai hubungan ETFL dengan NR sebesar 0,148 dengan p=0 (p<0 p=0,029>0,05) yang berarti terdapat hubungan signifikan.
Kata kunci: kepemimpinan transformasional berfokus lingkungan, perilaku pro-lingkungan, keterhubungan dengan alam