ABSTRAKSI Dengan semakin berkembangnya perekonomian dan persaingan bisnis yang ketat, perusahaan akan cenderung untuk berinvestasi di pasar modal. Pasar modal Indonesia mempunyai perkembangan yang baik, terutama sejak memasuki tahun 1990-an. Oleh karena itu kebutuhan akan analisis perdagangan sekuritas, terutama saham akan semakin dibutuhkan. Hal ini untuk membantu para investor dalam pengambilan keputusan investasi saham suntu perusahaan yang dinilai dari faktor fundamental atau kinerja keuangannya. Rasio-rasio keuangan perusahaan juga perlu diperhatikan sebagai masukan bagi investor dalam memprediksi harga saham perusahaan di masa yang akan datang dan pengambilan keputusan investasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan (earning per share, net profit margin, debt to equity ratio, return on assets) mempunyai pengaruh terhadap abnormal return saham perusahaan baik secara parsial maupun simultan. Manfaat penelitian ini adalah tentang pemahaman hubungan variabel independen (kinerja keuangan) dengan variabel dependen (abnormal return saham), sehingga dapat memberi masukan bagi investor dan terutama kepada manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaannya. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 12 perusahaan properti yang saham-sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta pada periode 2000-2005. Data dikumpulkan dengan metode time series analysis. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel kinerja keuangan (EPS, NPM, DER, ROA) berpengaruh signifikan terhadap abnormal return saham. Secara parsial, variable ROA berpengaruh signifikan terhadap abnormal return saham, sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh secara signifikan. Dari hasil perhitungan statistik variabel kinerja keuangan (EPS, NPM, DER, ROA) memiliki pengaruh sebesar 71,9% terhadap variabel abnormal return saham dan sisanya sebesar 28,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan yaitu : bagi manajemen perusahaan penggunaan aktiva yang tidak efisien seperti banyaknya dana menganggur dalam persediaan, lamanya dana tertanam dalam piutang, berlebihannya uang kas, aktiva tetap beroperasi di bawah kapasitas normal, dan lain sebagainya akan berakibat pada rendahnya return on assets demikian pula sebaliknya. Perlu diperhatikan bentuk investasi atau aktiva (keputusan investasi) juga tergantung pada tingkat efisiensi penggunaan aktiva perusahaan. Sehingga dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Bagi para pemodal atau investor yang akan melakukan transaksi pembelian saham perusahaan properti perlu melihat kemampuan emiten dalam menghasilkan laba yang dapat dilihat dalam rasio profitabilitas (return on assets). Kata-kata kunci : Kinerja keuangan, earning per share, net profit margin, dept to equity ratio, return on assets, dan abnormal return saham.