ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di PT. ADETEX pada tanggal 1 Februari 2007 sampai tanggal 28 Februari 2007. Hal yang melatar belakangi penulisan tugas akhir ini adalah penulis mengamati bahwa banyaknya pesaing-pesaing yang muncul, perusahaan perlu memperhatikan masalah kualitas. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi penjualan produk adalah kualitas produk itu sendiri. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kerusakan produk benang CM-60 di PT. ADETEX masih dalam batas kendali serta untuk mengetahui jenis kerusakan dan penyebab kerusakan produk benang CM-60 di PT. ADETEX. Teknik yang digunakan dalam pembahasan ini adalah analisis p-chart, diagram pareto dan diagram sebab akibat. Data-data yang digunakan bersumber dari data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan study pustaka. Dari hasil analisis dengan metode p-chart dapat diketahui bahwa kerusakan produk masih berada dalam batas kendali. Dengan batas atas (ucl) sebesar 0.1294 dan batas bawah (lcl) sebesar 0.0244. Dari analisis dengan diagram pareto dapat diketahui ada tiga jenis kerusakan yaitu kerusakan belang, tebal-tipis dan stop ½ proses. Untuk kerusakan belang sebanyak 376 cones atau sebesar 50.54%, untuk kerusakan tebal-tipis sebanyak 297 cones atau sebesar 39.92?n untuk kerusakan stop ½ proses sebanyak 71 cones atau sebesar 9.54%. Dari analisis dengan diagram sebab akibat dapat diketahui, kerusakan belang disebabkan karena faktor mesin, material dan lingkungan. Kerusakan tebal-tipis disebabkan karena faktor mesin, lingkungan dan tenaga kerja. Dan untuk kerusakan stop ½ proses banyak disebabkan karena faktor mesin. Berdasarkan evaluasi tersebut serbaiknya perusahaan tetap mempertahankan kestabilan proses produksi seperti yang telah dijalankan selama ini, namun demikian tetap perlu adanya peningkatan pengawasan terutama yang berhubungan dengan pengendalian kualitas. Mengingat kerusakan terbanyak disebabkan oleh faktor mesin, untuk itu dari pihak maintenance diharapkan melaksanakan kegiatan pemeriksaan mesin sesuai dengan jadwal, dan meningkatkan kegiatan preventive maintenance. Dan saran yang terakhir Perusahaan perlu menambah jumlah tenaga yang berpengalaman yang bertujuan untuk memperketat penyeleksian material kapas sebelum masuk proses.