Abstrak


PROSES PENYELESAIAN MASALAH SOAL EPISTASIS RESESIF PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 5 SURAKARTA DAN OPTIMALISASI MENGGUNAKAN SCAFFOLDING


Oleh :
Octaviana Ika Setyawati - K4315045 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk : 1)Mengetahui bentuk-bentuk kesalahan
yang dilakukan siswa kemampuan akademik atas dan kemampuan akademik
bawah dalam menyelesaikan masalah soal epistasis resesif sebelum scaffolding, 2)
mendeskripsikan level scaffolding yang diberikan pada SAA dan SAB kelas XII
SMA Negeri 5 Surakarta dalam penyelesaian masalah materi epistasis resesif , 3)
mendeskripsikan proses penyelesaian masalah SAA dan SAB kelas XII SMA
Negeri 5 Surakarta pada materi epistasis resesif setelah scaffolding,4)
mendeskripsikan perbedaan waktu scaffolding yang diberikan pada SAA dengan
SAB kelas XII SMA Negeri 5 Surakarta dalam penyelesaian masalah materi
epistasis resesif.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif eksploratif dengan
menggunakan metode think aloud. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 5
Surakarta. Penentuan subjek penelitian menggunakan purposive random sampling
pada kelas XII yang sudah menempuh pembelajaran materi pewarisan sifat.
Subjek penelitian dipilih secara random yang terdiri dari 3 siswa dengan
kemampuan akademik atas dan 3 siswa dengan kemampuan akademik bawah.
Teknik analisis data diadaptasi dari Miles & Huberman meliputi pembuatan
transkip, menelaah data dari semua sumber, mereduksi data, membuat satuan
analisis dan pengkodean, uji validitas data dengan triangulasi, membuat skema
struktur proses penyelesaian masalah sebelum dan sesudah scaffolding.  
Hasil penelitian disimpulkan bahwa : 1) SAA dan SAB sebelum
scaffolding telah mampu menyelesaikan masalah epistasis resesif tetapi masih
terdapat kesalahan dan belum tepat, 2) level scaffolding yang dibutuhkan SAA
yaitu level 2 dengan bentuk scaffolding berupa prompting and probing, looking,
touching, and verbalizing sedangkan level scaffolding yang dibutuhkan SAB yaitu
level 2 dengan bentuk promting and probing, looking, touching, and verbalizing,
explaining, and reviewing, 3) SAA dan SAB setelah scaffolding dapat
menyelesaikan masalah epistasis resesif dengan baik dengan waktu lebih cepat
daripada sebelum scaffolding, 4) waktu yang dibutuhkan siswa akademik atas dan
akademik bawah berbeda sesuai dengan kemampuan akademik, dengan adanya
scaffolding waktu penyelesaian masalah antara SAA dan SAB menjadi setara.  

Kata Kunci : proses penyelesaian masalah, kemampuan akademik, epistasis
resesif, scaffolding, ZPD (The Zone of Proximal Development).