;
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) unsur kebudayaan (bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian) yang terkandung dalam cerita rakyat Kabupaten Pacitan, (2) nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam cerita rakyat Kabupaten Pacitan, dan (3) relevansi nilai pendidikan karakter dalam cerita rakyat Kabupaten Pacitan dengan pembelajaran sastra di SMP.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi etnografi. Data diperoleh dari hasil transkrip wawancara terhadap informan atau masyarakat pendukung yang sudah direfleksikan menjadi sebuah cerita rakyat Kabupaten Pacitan. Sumber data dalam penelitian ini meliputi informan, tempat dan benda-benda fisik dan dokumen. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, catatan lapangan, dan transkripsi. Sampel penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling. Validitas data dengan triangulasi sumber data, metode, dan teori. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif.
Simpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (1) unsur kebudayaan yang terkandung dalam cerita rakyat Kabupaten Pacitan “Ngambu Pancer”, “Sentono Genthong”, “Goa Kalak”, dan “Cungkup Ngunut” yakni a) bahasa: kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa baik lisan, tulisan, maupun isyarat, b) sistem pengetahuan: pengetahuan mengolah lahan pertanian, peternakan, perairan, perkebunan, membuat kerajinan, serta pengetahuan ilmu agama maupun kebatinan, c) sistem organisasi sosial: terdiri atas kekerabatan hubungan sedarah dan hubungan tidak sedarah dan terdapat aturan-aturan yang harus ditaati atau terdapatnya pantangan dalam kehidupan bermasyarakat, d) sistem peralatan hidup dan teknologi: peralatan dan senjata tradisional, e) sistem mata pencaharian hidup: profesi sebagai nelayan, petani, peternak, dan pengrajin, pemuka agama, pemimpin kerajaan, f) sistem religi: agama Islam, Hindu, dan kepercayaan Jawa, g) kesenian: berupa peninggalan kuburan, batu, dan goa. (2) cerita rakyat Kabupaten Pacitan “Ngambu Pancer”, “Sentono Genthong”, “Goa Kalak”, dan “Cungkup Ngunut” memiliki nilai pendidikan karakter religius, kerja keras, dan peduli sosial (3) nilai pendidikan karakter cerita rakyat Kabupaten Pacitan “Ngambu Pancer”, “Sentono Genthong”, “Goa Kalak”, dan “Cungkup Ngunut” memiliki relevansi dengan pembelajaran sastra di SMP kelas VII.
Kata Kunci: cerita rakyat, antropologi sastra, pendidikan karakter, Pacitan.