Abstrak


Pengaruh Pemberian Madu Bunga Kapuk terhadap Kadar SGPT (Serum Glutamate Pyruvate Transaminase) Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Setelah Pemberian Karbon Tetraklorida


Oleh :
Yuanita Wijayanti - G0004218 - Fak. Kedokteran

Abstrak

Madu  memiliki   berbagai   kandungan   vitamin,  mineral,  asam  amino  dan flavonoid.  Madu diduga  dapat mengobati  kerusakan  hati.  Vitamin C dan flavonoid dapat   mereduksi   reaksi   radikal   bebas   yang   disebabkan   oleh   paparan   karbon tetraklorida.    Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui  pengaruh  pemberian madu bunga kapuk terhadap  kadar SGPT(Serum Glutamate Pyruvate Transaminase) pada tikus putih (Rat/us  norvegicus) setelah pemberian karbon tetraklorida.
Pada penelitian  ini digunakan tikus putih jantan  strain Wistar sebagai hewan coba,  berumur 2-3 bulan,  berat kira-kira 200 gram. Jumlah  sampel  27 ekor dibagi dalam  3  kelompok.  Penelitian  ini  bersifat  eksperimen  mumi  dengan  rancangan penelitian   Randomize   Controlled   Trial.    Ketiga   kelompok    diberikan   karbon tetraklorida dengan  dosis  tunggal  0,55 mglgrBB  tikus per  oral.  Setelah  kenaikan SGPT diukur maka  dilanjutkan  dengan  pemberian  madu pada kelompok  II  dan  III selama   14  hari.  Pada  kelompok  II  diberikan  madu  dengan  dosis   1,2  gr/kgBB, kelompok III 2,4 gr/kgBB sedangkan kelompok I  tidak diberi. Analisis data mennggunakan  One  Way ANOVA  dilanjutkan dengan uji korelasi.
Kadar penurunan  SGPT pada kelompok I  -31,33  ±  14,8  JU/L,  kelompok II - 15,78±11,78  IU/L, dan  kelompok  Ill -3,67 ± 9,21  IU/L Terdapat  perbedaan  yang bermakna  pada penurunan SGPT tiap kelompok  dengan F hitung= 11,69  (>F tabel = 3,4) pada p=0,000.  Sedangkan  hasil uji korelasi Pearson  didapatkan  nilai koefisien korelasi   selisih  penurunan   SGPT sebesar  -0, 70 I     dengan  nilai  p=0,000   ( <0>

Kata Kunci : Madu, SGPT (Serum Glutamate Pyruvate Transaminase), tikus putih (Rattus norvegicus)