;

Abstrak


Kajian Intertekstual Novel Anak Bajang Menggiring Angin Karya Sindhunata dan Novel Rahvayana Karya Sujiwo Tejo serta Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di SMA


Oleh :
Erens Levian Rahman - S841708006 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) persamaan dan perbedaan struktur pembangun novel Anak Bajang Menggiring Angin dannovel Rahvayana; (2) bentuk intertekstual novel Anak Bajang Menggiring Angin dannovel Rahvayana; (3) nilai- nilai pendidikan yang terkandung di dalam kedua novel tersebut serta relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan untuk menggali  sumber informasi  dan  data berupa teks-teks  sastra,  sehingga data yang  tampil berupa  konsep-konsep  atau  kategori-kategori  yang  tidak  dapat  dihitung  secara  statistik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen dan wawancara. Data yang telah diperoleh divalidasi dengan triangulasi teori dan triangulasi sumber. Data yang sudah terkumpul  dianalisis  dengan  teknik  analisis  model  analisis  interaktif  dengan  tiga  alur kegiatan, (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua novel tersebut: (1) mempunyai persamaan struktur sehingga novel Anak Bajang Menggiring Angin sebagai hipogram, sedangkan novel Rahvayana sebagai teks tranformasi; (2) unsur-unsur struktur kedua novel mempunyai persamaan dan perbedaan berupa tema, alur, penokohan, setting, sudut pandang, gaya bahasa, dan  amanat;  (3)  kedua  novel  tersebut  mempunyai  persamaan  tema,  yaitu  cinta  dan kepasrahan hati. Selain tema, terdapat persamaan dalam beberapa penokohan. Kedua novel tersebut juga memiliki perbedaan, yaitu penokohan dan sudut pandang. Novel Anak Bajang Menggiring Angin diceritakan dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu, sedangkan novel  Rahvayana  menggunakan  sudut  pandang  orang  pertama pelaku utama;  (4) bentuk intertekstual dari kedua novel tersebut, yaitu ekspansi dan modifikasi; (5) nilai pendidikan yang terkandung di dalam kedua novel tersebut yaitu nilai pendidikan moral, nilai pendidikan budaya, nilai pendidikan sosial dan nilai pendidikan agama; (6) relevansi kajian intertekstual dan nilai pendidikan kedua novel dengan pembelajaran sastra di SMA adalah sesuai dengan KD 3.20 pada kelas XI SMA dan sesuai dengan fungsi pembelajaran sastra, yaitu a) memotivasi siswa dalam menyerap ekspresi bahasa, b) alat simulatif pemerolehan bahasa, c) media dalam memahami budaya masyarakat, d) alat dalam pengembangan kemampuan interpretatif, e) sarana pendidikan manusia seutuhnya.