;

Abstrak


Penetrasi Sosial Kader Community TB Care Aisyiyah dalam Proses Deteksi Dini terhadap Suspek Tuberculosis (Studi Kasus pada Kader Community TB Care Aisyiyah Surakarta sebagai Komunikator dalam Deteksi dini Suspek Tuberculosis di Surakarta)


Oleh :
Hetty Mei Ratnawati - S231508031 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak

Penyakit Tuberculosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global dan nasional. Indonesia saat ini menduduki peringkat ke 4 dari 22 negara yang memiliki beban TB tinggi. Sedangkan angka penemuan kasus TB di Indonesia khususnya di Jawa Tengah masih dibawah target global. Di Surakarta, kasus penemuan TB menunjukkan angka yang kurang konsisten dari tahun ke tahunnya. Dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi maka angka penemuan kasus TB menjadi kurang signifikan.Hal ini mengindikasikan kekurangaktifan tenaga kesehatan di tingkat dasar untuk melakukan deteksi dini terhadap suspek di Kota Surakarta. Melihat kondisi tersebut diperlukan upaya peningkatan dari sisi permintaan dengan menggerakkan masyarakat untuk memeriksakan diri dan mencari pelayanan pengobatan TB. Disarankan agar penjaringan kasus ditingkatkan melalui Deteksi Dini Kasus TB oleh kader.Karena jika hanya mengerahkan petugas kesehatan untuk secara aktif mencari kasus TB pada penduduk dapat menyebabkan ketergantungan masyarakat kepada petugas untuk memecahkan masalah kesehatan mereka. Namun dengan Model Deteksi Dini Kasus TB oleh kader akan lebih baik karena konsisten dengan salah satu elemen strategi baru World Health Organization (WHO) untuk menghentikan TB, yaitu pemberdayaan pasien dan komunitas.
Penulisan tesis ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.Sumber berasal wawancara mendalam dengan kader-kader Community TB Care’ Aisyiyah dan pengelola Community TB Care Surakarta beserta Ketua Majelis Kesehatan ‘Aisyiyah Kota Surakarta. Data kemudian diolah dengan menggunakan trianggulasi sumber data.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kader community TB Care ‘Aisyiyah dalam menemukan suspek Tuberculosis (TB) menggunakan kombinasi strategi aktif dan informatif. Kemudian dalam pertukaran penjajagan afektif dan pertukaran afektif, biaya dan imbalan yang dikeluarkan adalah setimpal dan pada pertukaran stabil biasanya terjadi apabila kader menjadi kader pendamping minum obat bagi pasien TB. Dengan adanya penetrasi sosial ini diharapkan kader dapat menjalankan peran dengan baik sehingga angka penemuan memenuhi target dan Indonesia dapat terbebas dari TB tahun 2020.

Kata Kunci : Penetrasi Sosial, Kader Community TB Care ‘Aisyiyah, Suspek TB