Abstrak


EKSPERIMENTASI TEKNIK PERNAFASAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KONTEKSTUAL DITINJAU DARI TINGKAT KECEMASAN MATEMATIS SISWA SMP


Oleh :
Oki Dwi Setiawan - K1315035 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) model pembelajaran
yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran
kontekstual modifikasi teknik pernafasan, model pembelajaran kontekstual, atau
model pembelajaran langsung pada materi relasi fungsi; (2) kecemasan matematis
yang menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik antara kecemasan matematis
rendah, kecemasan matematis sedang, atau kecemasan matematis tinggi pada
materi relasi fungsi; (3) pada masing-masing model pembelajaran (model
pembelajaran kontekstual modifikasi teknik pernafasan, model pembelajaran
kontekstual, dan model pembelajaran langsung) yang menghasilkan prestasi belajar
lebih baik antara siswa dengan kecemasan matematis rendah, sedang, atau tinggi;
(4) pada masing-masing tingkat kecemasan matematis (rendah, sedang, dan tinggi)
yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran
kontekstual modifikasi teknik pernafasan, model pembelajaran kontekstual, atau
model pembelajaran langsung.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi
penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Surakarta tahun ajaran
2019/2020, yang terdiri dari 8 kelas dengan banyaknya siswa 250. Sampel yang
digunakan yaitu 3 kelas dengan jumlah total siswa ketiga kelas tersebut adalah 93
siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Uji coba
instrumen dilaksanakan di SMP Negeri 4 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah metode dokumentasi untuk mengumpulkan data yang berupa data
nilai UAS matematika kelas VII, metode angket untuk data kecemasan belajar
matematika siswa, dan metode tes untuk data prestasi belajar matematika siswa
pada materi relasi fungsi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian dilakukan uji komparasi ganda
dengan menggunakan metode Scheffe. Uji prasyarat analisis untuk mengetahui
sampel berdistribusi normal menggunakan uji Lilliefors dan untuk mengetahui
sampel bervariansi yang sama (homogen) menggunakan metode Bartlett. Untuk
selanjutnya sampel digeneralisasikan sebagai populasi.
Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa:
(1) siswa dengan model pembelajaran kontekstual modifikasi teknik pernafasan
memiliki prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan model
pembelajaran kontekstual dan model pembelajaran langsung serta siswa dengan
model pembelajaran kontekstual dan siswa dengan model pembelajaran langsung
memiliki prestasi belajar yang sama baiknya pada materi relasi fungsi; (2) siswa
dengan kecemasan matematis rendah memiliki prestasi belajar yang lebih baik

dibandingkan siswa dengan kecemasan belajar matematis sedang dan kecemasan
matematis tinggi serta siswa dengan kecemasan matematis sedang dan  siswa
dengan kecemasan matematis tinggi memiliki prestasi belajar yang sama baiknya
pada materi relasi fungsi; (3) pada masing-masing model pembelajaran, siswa
dengan kecemasan matematis rendah memiliki prestasi belajar yang lebih baik
dibandingkan siswa dengan kecemasan matematis sedang dan kecemasan
matematis tinggi serta siswa dengan kecemasan matematis sedang dan siswa
dengan kecemasan matematis tinggi memiliki prestasi belajar yang sama baiknya;
(4) pada masing-masing tingkat kecemasan matematis, ketika diberikan model
pembelajaran kontekstual modifikasi teknik pernafasan, model pembelajaran
kontekstual, atau model pembelajaran langsung tidak menghasilkan perbedaan
prestasi belajar yang signifikan pada materi relasi fungsi.  

Kata kunci : kecemasan matematis, model pembelajaran kontekstual modifikasi
teknik pernafasan, relasi fungsi,  prestasi belajar.