Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) manakah yang
memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara model Problem
Based Learning atau model pembelajaran langsung pada materi Transformasi
Geometri, (2) manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih
baik, siswa dengan minat belajar tinggi, sedang, atau rendah pada materi
Transformasi Geometri, (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah
yang memberikan prestasi belajar lebih baik, siswa dengan minat belajar tinggi,
sedang atau rendah pada materi Transformasi Geometri, (4) pada masing-masing
tingkatan minat belajar, manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik,
model Problem Based Learning atau model pembelajaran langsung pada materi
Transformasi Geometri.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental semu. Populasi
penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta tahun
ajaran 2018/2019, yang terdiri dari 5 kelas dengan banyaknya siswa 155. Sampel
yang digunakan yaitu 2 kelas dengan jumlah total siswa kedua kelas tersebut
adalah 63 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara sampling random kluster.
Uji coba instrumen dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta pada kelas IX IPS.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi untuk
mengumpulkan data yang berupa data nilai UTS matematika, metode angket
untuk data minat belajar matematika siswa dan metode tes untuk data prestasi
belajar matematika siswa pada materi transformasi geometri. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, kemudian
dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu uji komparasi ganda dengan menggunakan
metode Scheffe. Sebagai persyaratan analisis yaitu populasi berdistribusi normal
menggunakan uji Lilliefors dan populasi mempunyai variansi yang sama
(homogen) menggunakan metode Bartlett.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) model Problem Based
Learning memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada model
pembelajaran langsung pada materi Transformasi Geometri, 2) siswa yang
memiliki minat belajar tinggi memberikan prestasi belajar matematika lebih baik
dari pada siswa yang memiliki minat belajar rendah, sedangkan siswa yang
memiliki minat belajar tinggi memberikan prestasi belajar matematika yang sama
baiknya dengan siswa yang memiliki minat belajar sedang, dan siswa yang
memiliki minat belajar sedang memberikan prestasi belajar matematika yang sama
baiknya dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah pada materi
Transformasi Geometri, (3) pada masing-masing model pembelajaran, siswa
dengan minat belajar tinggi memberikan prestasi belajar matematika yang lebih
baik dibandingkan siswa dengan minat belajar rendah, sedangkan siswa yang
memiliki minat belajar tinggi memberikan prestasi belajar matematika sama
baiknya dengan siswa yang memiliki minat belajar sedang dan siswa yang
memiliki minat belajar sedang memberikan prestasi belajar matematika yang sama
baiknya dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah pada materi
Transformasi Geometri, (4) pada masing-masing tingkat minat belajar matematika
siswa, model Problem Based Learning memberikan prestasi belajar yang lebih
baik dibandingkan model pembelajaran langsung pada materi Transformasi
Geometri.
Kata kunci : model Problem Based Learning, minat belajar, prestasi, transformasi