Abstrak


Pembuatan biopelet dari kotoran sapi kering sebagai bahan bakar alternatif


Oleh :
Budi Prasojo - I8316009 - Fak. Teknik

ABSTRAK

Ketergantungan yang besar pada sumber energi fosil (minyak bumi dan batu bara) telah menyebabkan terjadinya eksploitasi besar-besaran pada sumber energi tersebut, sehingga energi tersebut akan terus berkurang. Hal tersebut dikarenakan energi fosil merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, untuk itu perlu dicari energi terbarukan agar tidak tergantung pada bahan bakar tersebut. Salah satu solusi mencari energi terbarukan yaitu dengan memanfaatkan suatu limbah. Limbah peternakan adalah hasil buang dari usaha peternakan atau hasil buang dari hasil metabolisme hewan ternak yang tidak ramah lingkungan. Sebuah peternakan selalu menghasilkan limbah padat berupa kotoran ternak. Penanganan limbah peternakan ini sangat perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan yang terjadi karena dibuang sembarangan.
Salah satu biomassa yang dapat dimanfaatkan yaitu kotoran sapi. Limbah dari hewan ternak sapi saat ini masih jarang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat khususnya di Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Klaten, Jawa Tengah. Di desa tersebut mayoritas penduduknya memiliki peternakan sapi perah, namun masalah yang masih terjadi adalah pemanfaatan limbah kotoran dari hasil peternakan tersebut. Pembuatan sumber bahan bakar baru berupa biomassa merupakan salat satu solusi untuk mengurangi masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Biomassa yang digunakan sebagai bahan bakar terbagi menjadi dua jenis yaitu biobriket dan biopelet. Perbedaan dari keduanya adalah dalam segi ukuran, biopelet memiliki ukuran lebih kecil dari pada biobriket.
Pembuatan biopelet dilakukan dengan cara penghancuran bahan baku, pengayakan bahan baku, pencampuran kotoran sapi dengan perekat molasses kemudian dicetak dengan menggunakan press hydraulic. Pembuatan biopelet menggunakan ukuran partikel yaitu - 20 + 40 mesh, tekanan 5 ton, dan variasi waktu tekan 1, 3, 5 menit. Analisis yang dilakukan pada biopelet ini meliputi kadar air, kadar abu, nilai kalor, kadar zat terbang, kadar zat karbon terikat, dan nilai kuat tekan. Hasil analisa tersebut dibandingkan dengan standar SNI pelet kayu 8021:2014.
Kata kunci: Biopelet, Kadar Air, Kotoran Sapi, Molasses, Nilai Kalor, Proksimat