;

Abstrak


Hubungan durasi pemberian streptomisin terhadap gangguan vestibuler pada pasien dengan TB paru


Oleh :
Ahmad Nurdiansyah - S921408001 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK

Latar Belakang : Menurut laporan WHO tahun 2015, angka kejadian tuberkulosis (TB) paru ditingkat global diperkirakan 9,6 juta kasus baru pertahun dengan 1,5 juta kematian pertahun. Di Indonesia diperkirakan ada 1 juta kasus TB baru pertahun dengan 100.000 kematian pertahun. Pengobatan TB merupakan salah satu upaya paling efisien untuk mencegah penyebaran lebih lanjut kuman TB. Pada pengobatan TB kategori 2 mengunakan pemberian streptomisin yang dikombinasikan dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT ) lainnya. Efek samping pemberian streptomisin adalah efek vestibulotoksik yang mengganggu.Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara durasi pemberian streptomisin terhadap gangguan vestibuler pada pasien dengan pengobatan TB Paru. Metode : Cross sectional study, dilakukan selama bulan Oktober 2018. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi pasien Tb paru dengan pengobatan kategori 2 kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fungsi keseimbangan. Hasil : Hasil uji statistik koefisien kontingensi untuk hubungan durasi pemberian streptomisin terhadap gangguan vestibuler pada pasien dengan Tb paru didapatkan hubungan yang signifikan dengan kekuatan hubungan kategori sedang (r=0,4 98 dan p=0,003 (p<0>