Abstrak


Analisis efisiensi pemasaran kacang mete (anacardium occidentale l.) di kecamatan Jatisrono kabupaten Wonogiri


Oleh :
Mustafa Yanuar Bhima Sakti - H0814083 - Fak. Pertanian

ABSTRAK

Kecamatan Jatisrono merupakan sentra penghasil kacang mete dengan tingkat produktivitas tertinggi di Kabupaten Wonogiri. Produksi kacang mete yang sedemikian besar berbanding terbalik dengan sedikitnya pedagang yang memasarkan kacang mete di Kecamatan Jatisrono. Keadaan tersebut menyebabkan para petani jambu mete di Kecamatan Jatisrono tidak memiliki nilai tawar yang cukup tinggi, sehingga petani jambu mete di Kecamatan Jatisrono hanya menerima harga yang ditentukan oleh lembaga pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola saluran pemasaran kacang mete, mengetahui tugas dan fungsi lembaga-lembaga pemasaran kacang mete, mengetahui besarnya biaya, keuntungan dan margin
pemasaran kacang mete, dan mengetahui saluran pemasaran kacang mete yang paling efisien di Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Metode dasar penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitik. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja, yaitu di Desa Sumberejo Kecamatan Jatisrono. Sampel terdiri dari 30 petani jambu mete dan 11 lembaga pemasaran. Jenis dan sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, pencatatan, dan observasi. Analisis data menggunakan analisis biaya, margin, dan keuntungan pemasaran serta analisis efisiensi pemasaran secara ekonomis.
Hasil penelitian menunjukan terdapat tiga saluran pemasaran kacang mete. Petani dan lembaga pemasaran melaksanakan tugas dan fungsi pemasaran yaitu fungsi transaksi, fisik, dan fasilitas. Total biaya saluran pemasaran I adalah Rp 5.961,73/kg, keuntungan Rp 9.492,19 /kg, dan margin pemasaran Rp 14.800,00. Total biaya saluran pemasaran II adalah Rp 2.979,98 /kg, keuntungan Rp 7.082,86 /kg, dan margin pemasaran Rp 8.833,33. Total biaya saluran pemasaran III adalah Rp 2.270,00 /kg, keuntungan Rp 2.462,50/kg, dan margin pemasaran Rp 3.000,00. Saluran pemasaran III merupakan saluran pemasaran yang paling efisien dengan nilai farmer’s share sebesar 88,89% Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah : (I) Petani sebaiknya melakukan pengolahan pada kacang mete terlebih dahulu sebelum dijual kepada lembaga pemasaran karena harga kacang mete dalam bentuk ose lebih menguntukan daripada kacang mete yang masih dalam bentuk gelondong. (II) Petani sebaiknya memanfaatkan hasil panen jambu mete secara maksimal karena biasanya petani hanya mengambil bagian bijinya saja. Padahal jika diolah, buah semu jambu mete dapat dijadikan aneka ragam produk kuliner (seperti : keripik mete, sirup mete, selai jambu mete), dan jika difermentasikan, buah semu jambu mete dapat dijadikan untuk pakan ternak. Dalam hal ini, diharapkan adanya program pemerintah dengan memberikan bantuan modal kepada petani dengan suku bunga rendah agar usahatani jambu mete di Desa Sumberejo lebih berkembang.