Abstrak


Potensi dan kompatibilitas azotobacter, azospirillum, dan bacillus dalam pengendalian penyakit layu fusarium pisang


Oleh :
Nandika Fatharani - H0714101 - Fak. Pertanian

ABSTRAK

Pisang sudah sejak lama menjadi andalan ekspor Indonesia. Penurunan produksi pisang terbesar terjadi karena penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp cubense. Cendawan patogen ini hidup di dalam tanah dan masuk ke tanaman melalui akar. Pengendalian hayati dengan menggunakan bakteri antagonis rhizosfer tanah tentunya mulai diarahkan. Bakteri jenis biofertilizer yang mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman sehingga mampu menginduksi ketahanan tanaman terhadap patogen tentunya mulai dikaji lebih lagi terkait potensinya sebagai pengendali hayati. Azotobacter, Azospirillum dan Bacillus dilaporkan memiliki potensi peran ganda tersebut yaitu sebagai pemacu pertumbuhan dan juga agens pengendalian. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui potensi masing-masing bakteri dalam penghambatan Foc dan mengkaji kombinasi terbaik dari ketiganya untuk pengendalian layu fusarium.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2018 di UPT Laboratorium Terpadu Universitas Sebelas Maret Surakarta. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) non faktorial dengan pengujian in vitro dan juga in vivo yang masing-masing perlakuannya diulang sebanyak tiga kali. Pengujian in vitro yang dilakukan meliputi uji antagonis, filtrat, volatile dan kompatibilitas yang diketahui dengan melihat zona hambat yang muncul pada media. Pengujian in vivo menggunakan bibit pisang kepok hasil kultur jaringan dari kebun benih Salaman. Variabel amatan pada uji in vivo meliputi Intensitas Penyakit (IP) ,laju infeksi (r) , Luas Kurva Bawah Perkembangan Penyakit (LBKPP) dan Efektivitas Pengendalian Penyakit (EPP) dan sebagai amatan pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah tanaman dan berat akar. Amatan dilakukan selama 8 MSI.
Hasil penelitian menunjukan pada setiap pengujian yang dilakukan secara in vitro penghambatan terbaik terhadap Foc ditunjukan oleh isolat Bacillus dan yang terlemah ditunjukkan oleh isolat Azospirillum. Uji kompatibilitas menunjukkan bahwa Azotobacter dan Azospirillum tidak kompatibel. Hal ini terlihat dari munculnya zona hambat berupa zona bening. Perlakuan inokulasi agens hayati terbaik pada uji in vivo ditunjukkan oleh kombinasi Azospirillum dan Bacillus. Kombinasi keduanya mampu menghambat intensitas layu fusarium dan memacu pertumbuhan bibit pisang.