Abstrak


Pengaruh Ekstrak Akar Kelor (Moringa oleifera Lam.) terhadap Kadar Trigliserida dan Histopatologi Steatosis Rattus norvegicus Model Sindrom Metabolik


Oleh :
Tiara Mahza Wardhani - G0016215 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Perubahan pola hidup masyarakat saat ini dikaitkan dengan sindrom metabolik yang menyebabkan peningkatan produk metabolik seperti trigliserida dan tetesan lemak hepatik yang berujung pada steatosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak akar Moringa oleifera, Lam. Dengan dosis yang berbeda terhadap kadar trigliserida dan persentase steatosis pada tikus putih (Rattus norvegicus) model sindrom metabolik.
Metode: Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorik dengan desain pretest-post test control group. Penelitian ini menggunakan 30 tikus wistar jantan yang  dibagi secara random menjadi 5 kelompok (K1, K2, K3, K4, K5). K1 sebagai kontrol negatif diberikan pellet standar selama 56 hari. K2, K3, K4, K5 diberikan diet tinggi lemak selama 28 hari dan injeksi streptozotocin-nicotinamide (STZ-Na) pada hari ke-25. K3, K4, K5 kemudian diberikan ekstrak akar Moringa oleifera, Lam. dengan dosis 150 mg/kg, 250 mg/kg, dan 350 mg/kg selama 28 hari. Kadar trigliserida diukur menggunakan spektrofotometer dan DiaSys Kit. Data trigliserida kemudian dianalisis dengan uji Wilcoxon. Sedangkan persentase steatosis dihitung menggunakan Image Raster 3 dan dianalisis menggunakan uji One way anova dan Post hoc Tukey HSD.
Hasil: Terdapat adanya perbedaan signifikan kadar trigliserida pada hari ke-28 dan hari ke-57 dengan p=0,028 (p<0 p=0,007 p=0,058 p=0,177>0,05). Apabila dibandingkan dengan K2, selisih rata-rata persentase steatosis paling besar secara berurutan didapatkan pada K5  dengan nilai 7,04%, K4 dengan nilai 5,38%, dan K3  dengan nilai 4,31%.
Simpulan: Ekstrak akar kelor (Moringa oleifera, Lam.) dapat menurunkan kadar trigliserida dan persentase steatosis secara signifikan. Semakin tinggi dosis, semakin besar penurunan kadar trigliserida dan persentase steatosis.