Abstrak


Serapan padi terhadap kromium pada lahan pasca bioremediasi menggunakan khelator dan pupuk anorganik


Oleh :
Ramandoni Rizki Priambudi - H0215034 - Fak. Pertanian

ABSTRAK

Peningkatan residu atau limbah terjadi akibat pembangunan di Indonesia yang cepat. Limbah industri banyak yang mengandung logam berat dan mencemari lahan pertanian. Hal tersebut sangat berbahaya apabila manusia mengonsumsi bahan pangan hasil budidaya di lahan pertanian yang telah tercemar. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan kegiatan bioremediasi. Bioremediasi adalah pemanfaatan makhluk hidup untuk mengurangi zat pencemar dalam tanah berfokus pada kombinasi dua pendekatan yaitu fitoremediasi dan rhizoremediasi. Penelitian ini bertujuan mengkaji hasil fitoremediasi yang telah dilakukan pada lahan pertanian berkaitan dengan keamanannya untuk budidaya tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Waru, Kebakkramat, Karanganyar dan analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Laboratorium Biologi dan Bioteknologi Tanah Fakultas Pertanian dan Laboratorium MIPA Terpadu FMIPA Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Percobaan dilaksanakan mulai April 2018 sampai Oktober 2018. Percobaan menggunakan adalah faktorial menggunakan Rancangan Lingkungan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu pupuk anorganik yang terdiri dari dua macam yaitu tanpa pupuk anorganik dan dengan pupuk anorganik. Faktor kedua yaitu khelator terdiri dari tiga macam yaitu tanpa khelator, dengan khelator Agrobacterium Sp I26, dan dengan khelator pupuk kandang. Parameter yang diamati adalah pH tanah, KTK, bahan organik tanah, populasi bakteri, Cr total tanah, Cr total padi, serapan Cr padi, berat kering padi, berat 1000 biji padi, dan tinggi tanaman. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji ANOVA pada taraf kepercayaan 5%, melanjutkan uji lanjut LSD taraf 5% apabila ada pengaruh yang signifikan, dan uji korelasi Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P (pupuk anorganik) berpengaruh nyata dalam penurunan kadar Cr tanah sebesar 16,66% lebih rendah dibandingkan tanpa penggunaan pupuk anorganik. Kombinasi perlakuan pupuk anorganik + khelator Agrobacterium sp. I26 (P1K1) meningkatkan berat 1000 bulir padi sebesar 17,63%. Secara umum pemberian perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap serapan logam Cr di bulir padi. Namun, serapan logam Cr bulir terendah yaitu kombinasi perlakuan pupuk anorganik + khelator pupuk kandang (P1K2) dengan nilai 2,38 ?g dan nilainya lebih rendah sebesar 59,17% dibandingkan kontrol. Kadar logam Cr bulir terendah terdapat pada kombinasi perlakuan pupuk anorganik + khelator pupuk kandang (P1K2) dengan nilai 0,04 ?g.g-1 dan nilainya lebih rendah sebesar 63% dibandingkan kontrol.