Abstrak
Beberapa limbah industri dan limbah bangunan sesungguhnya masih memiliki karakteristik kekuatan bahan yang memungkinkan digunakan sebagai bahan bangunan. Limbah industri seperti ban kendaraan, kaleng, dan plastik dapat diolah menjadi serat yang dapat dipakai sebagai bahan tambah beton, limbah reruntuhan bangunan dapat diolah menjadi agregat yang dapat digunakan kembali sebagai bahan beton. Mengkombinasikan agregat daur ulang dan serat limbah merupakan upaya memanfaatkan bahan limbah beton dan limbah industri sebagai bahan beton berserat.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hasil dari kuat lentur dan kuat lentur ekivalen beton serat, baik serat tunggal maupun serat hibrida, yang dibuat dari serat berbahan limbah ban, kaleng, dan plastik, serta mengamati perubahan kinerjanya bila digunakan agregat daur ulang limbah bangunan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 30 buah, tiap variasi ada 3 sampel dengan kadar serat 1 % terhadap volume beton. Benda uji yang digunakan adalah balok berukuran 10 cm x I O cm x 55 cm. Pengujian kuat lentur mengacu Austrian Guidelines for Fibre Reinforced Concrete dengan metode empat titik (four point bending testing) pada umur beton 28 hari.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan serat (I ?ri volume) yang berasal dari limbah produk industri belum mampu meningkatkan kuat lentur beton seperti yang diharapkan. Untuk jenis serat kaleng dan hibrida, kuat lentur beton mampu meningkat sebesar 1,818 % - 6, 711 %, sedangkan jenis serat ban dan plastik mengakibatkan penurunan kuat lentur sebesar 3,636 % - 14,545 %. Dalam hal kuat lentur ekivalen beton, adanya serat menyebabkan peningkatan kuat lentur ekivalen sebesar I 00 %. Ditinjau dari jenis agregatnya, penggunaan agregat daur ulang berakibat pada penurunan kuat lentur sebesar 22,628 % - 38,562 ?n juga penurunan kuat lentur ekivalen sebesar I 0,685 % - 100%. Hal ini disebabkan kualitas dari agregat daur ulang yang lebih rendah dibanding agregat normal
Kata Kunci : beton serat, kuat lentur, kuat lentur ekivalen, agregat daur ulang, serat limbah produk industri