;

Abstrak


Hubungan Kualitas Sperma dan Umur Suami dengan Kualitas Embrio pada Pasien yang Menjalani In-Vitro Fertilization di Klinik Sekar RSUD Dr Moewardi


Oleh :
Danu Lestariyanto - S581402002 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK

Latar Belakang: Studi menunjukkan adanya penurunan kualitas sperma pria pada beberapa dekade terakhir dan masih terdapat perbedaan mengenai pengaruh kualitas sperma terhadap kualitas embrio. Bertambahnya umur laki-laki berhubungan dengan kondisi abnormalitas sperma. Penelitian bertujuan mengkaji hubungan faktor laki-laki (kualitas sperma dan umur suami) dengan kualitas embrio pasien yang menjalani proses In-Vitro Fertilization.

Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan dengan metode retrospektif analitik dengan pendekatan case control study pada embrio pasien yang menjalani proses In Vitro Fertilization di Klinik Sekar RSUD dr Moewardi, Surakarta antara 1 Januari 2010 – 31 September 2017. Subyek penelitian adalah embrio pasien program IVF di Klinik Fertilitas Sekar Moewardi. Kelompok kasus adalah pasien IVF dengan embrio kualitas jelek. Kelompok kontrol adalah pasien IVF dengan embrio kualitas baik. Variabel yang diteliti usia suami, konsentrasi sperma sebelum preparasi, motilitas sperma sebelum preparasi, morfologi sperma sebelum preparasi, konsentrasi sperma sesudah preparasi, motilitas sperma sesudah preparasi. Faktor perancu dari pihak wanita adalah usia istri, endometriosis dan PCOS.

Hasil: Didapatkan 276 sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Subyek penelitian terdiri dari 165 kontrol embrio baik dan 111 kasus embrio jelek. Terjadinya embrio jelek secara statistik tidak memiliki hubungan bermakna dengan usia suami (OR=1,18; p=0,616), konsentrasi sperma sebelum preparasi (OR=1,87; p=0,397), motilitas sperma sebelum preparasi (OR=0,66; p=0,793), morfologi sperma sebelum preparasi (OR=1,18; p=0,634), motilitas sperma sesudah preparasi (OR=7,39; p=0,232). Terjadinya embrio jelek secara statistik memiliki hubungan bermakna dengan konsentrasi sperma sesudah preparasi (OR=0,53; p=0,031). 

Kesimpulan: Konsentrasi sperma sesudah preparasi secara statistik memiliki hubungan bermakna dengan terjadinya embrio kualitas jelek pada pasien IVF, usia ayah secara statistik tidak memiliki hubungan bermakna.

Kata Kunci: Kualitas sperma, usia suami, kualitas embrio, IVF