Abstrak


Reduksi banjir menggunakan kolam retensi di sungai bakalan kabupaten Jepara


Oleh :
Sunu Ardhi Nugroho - I0113126 - Fak. Teknik

Sungai Bakalan di Kabupaten Jepara merupakan sungai dengan kategori kelas limpasan ekstrim sehingga sering menimbulkan banjir. Permasalahannya adalah banjir yang terjadi sering melimpas tanggul sungai. Bencana banjir sering disebut sebagai bencana akibat hujan 3 hari berturutan. Namun analisis banjir yang pernah terjadi disebabkan hujan 2 hari berturutan. Untuk mengatasi banjir, salah satu alternatif yang disarankan adalah kolam retensi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit banjir maksimum kala ulang 5, 20,
50 tahun dan 2 harian maksimum tahunan di Sungai Bakalan, mengetahui volume simpanan kolam retensi dan potensi penurunan banjir setelah dibuat kolam retensi. Debit banjir maksimum dihitung dengan metode hidrograf satuan sintetis (HSS) Nakayasu dan Gama I. Perhitungan volume simpanan dan potensi penurunan banjir didapatkan dari pengolahan hasil penelusuran banjir dengan HEC-RAS. Penelusuran banjir dilakukan di 46 titik potongan melintang (RS) pada kondisi eksisting dan dengan kolam retensi.

Dari perhitungan, dihasilkan debit banjir maksimum kala ulang 5 tahun (Q5), 20 tahun (Q20), 50 tahun (Q50) dan 2 harian maksimum tahunan (Q-2 harian) berturut- turut sebesar 151,641 m3/dt; 218,772 m3/dt; 279,463 m3/dt dan 361,832 m3/dt. Hasil penelusuran banjir menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting terjadi banjir di RS
44 akibat Q50  dan Q-2 harian sehingga direncanakan kolam retensi pada lokasi kanan RS 44 dengan luas 60.000 m2 dan elevasi +17 m. Dengan kolam retensi, hasil penelusuran banjir menunjukkan bahwa Sungai Bakalan dapat menampung debit banjir maksimum dengan volume simpanan kolam retensi untuk Q50 dan Q-2 harian berturut-turut sebesar 91.480 m3 dan 199.890 m3. Volume ini setara dengan penurunan banjir masing-masing 12,23?n 22,24%