Abstrak


Aplikasi berbagai bahan amelioran terhadap p tersedia dan hasil kedelai pada alfisols


Oleh :
Vercillia Anggraeni Triatmoko - H0215038 - Fak. Pertanian

ABSTRAK

Kedelai merupakan salah satu makanan pokok di Indonesia, namun data pusat statistik Indonesia (BPS) tahun 2015 menunjukkan bahwa produksi kedelai telah menurun selama 3 tahun terakhir. Pemerintah Indonesia berencana untuk meningkatkan produksi kedelai (swasembada kedelai) pada tahun 2019. Untuk memenuhi target ini, memanfaatkan lahan yang tidak dioptimalkan adalah salah satu cara untuk meningkatkan produksi kedelai. Salah satu lahan potensial untuk mendukung pertumbuhan kedelai adalah alfisol. Bertolakbelakang dengan kebutuhan kedelai, ketersediaan fosfor pada alfisol dikenal rendah.
Tiga jenis amelioran digunakan untuk meningkatkan tingkat kesuburan tanah alfisols dan mendukung pertumbuhan kedelai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek amelioran terhadap fosfor dan hasil kedelai yang tersedia, dan korelasi antara fosfor yang tersedia dengan hasil kedelai pada alfisol. Percobaan lapangan penelitian ini dilakukan di Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Desain penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap faktor tunggal. Terdiri dari 9 perlakuan termasuk kontrol (P0-P8), P0: Kontrol tanpa perlakuan; P1: BFA dosis 2,5 ton/ha; pupuk kandang puyuh 5 ton/ha; P2: Zeolit 2,5 ton/ha; pupuk kandang puyuh 5 ton/ha; P3: BFA 2,5 ton/ha; zeolit 2,5 ton/ha; pupuk kandang puyuh 5 ton/ha; P4: BFA 2,5 ton/ha; pupuk kandang puyuh 2,5 ton/ha; P5: Zeolit 2,5 ton/ha; pupuk kandang puyuh 2,5 ton/ha; P6: BFA 5 ton/ha; pupuk kandang puyuh 2 ,5 ton/ha; P7: Zeolit 5 ton/ha; pupuk kandang puyuh 2,5 ton/ha; dan P8: BFA 5 ton/ha; zeolit 5 ton/ha; pupuk kandang puyuh 5 ton/ha, dengan tiga ulangan.
Amelioran diaplikasikan ke petak tepat sebelum penanaman. Petak percobaan berukuran 2 m x 1,8 m dan jarak tanam 25 cm x 25 cm. P Jaringan dan serapan P dianalisis pada akhir fase vegetatif dan pH, C-organik, kejenuhan basa, ketersediaan P tanah dan hasil kedelai dianalisis pada fase generatif (panen). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemberian 2.5 t.ha-1 batuan fosfat alam dan 5 t.ha-1 pupuk kandang puyuh mempengaruhi ketersediaan P, dan hasil kedelai, dan dianggap sebagai perlakuan terbaik untuk mendapatkan hasil kedelai yang optimal.