;

Abstrak


Pengaruh penyakit jantung bawaan sianotik dan non sianotik terhadap percepatan pertumbuhan anak


Oleh :
Dewi Awaliyah Ulfah - S521508004 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan (PJB) dapat menyebabkan failure to thrive.   Penyebab   failure   to   thrive   antara   lain   penurunan   asupan   energi, malabsorbsi, peningkatan kebutuhan energi, dan penurunan faktor pertumbuhan (Growth Hormone/Insulin like Growth Factor-1 axis). Hal tersebut menyebabkan malnutrisi dan gangguan pertumbuhan pada pasien penyakit jantung bawaan.

Tujuan. Menganalisis pengaruh penyakit jantung bawaan sianotik dan non sianotik terhadap percepatan pertumbuhan menggunakan chart growth velocity WHO 2009.

Metode. Penelitian dilakukan pada pasien dengan penyakit jantung bawaan yang berusia kurang dari 24 bulan secara konsekutif sampling di poli anak kardiologi RDUD Dr. Moewardi dari Desember 2016 sampai Februari 2017. Berat badan pasien diukur saat awal penelitian dan dua bulan setelah data awal diambil. Data dianalisis menggunakan chart growth velocity WHO 2009, dan dianalisis dengan Chi Kuadrat.

Hasil. Dari 46 pasien penyakit jantung bawaan (sianotik 23 pasien, non sianotik
23). Failure to thrive didapatkan pada 10 pasien (21,7%). Terdapat hubungan yang signifikanan antara penyakit jantung bawaan sianotik dan asianotik dengan OR 5,600 (1,038-30,204), nilai p 0,032. Infeksi pernapasan akut tidak signifikan terhadap percepatan pertumbuhan dengan OR 2.273 (0.545-9.479), nilai p 0,253.

Simpulan. Pengaruh penyakit jantung bawaan sianotik lebih besar menyebabkan gangguan percepatan pertumbuhan dibanding PJB non sianotik