Abstrak


Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang High Volume Fly Ash Self Compacting Concrete (Hvfa-Scc) Dengan Kadar Fly Ash 50%


Oleh :
Gilang Dwi Aji - I0115050 - Fak. Teknik

Abstrak
 
Dunia konstruksi modern merupakan hal yang akan terus berkembang dan dibahas akibat
timbulnya berbagai permasalahan baru yang dihadapi. Beberapa permasalahan yang timbul
adalah masalah biaya alat atau tenaga kerja, serta waktu pengerjaan. Oleh karena itu beton SCC
(Self Compacting Concrete) merupakan salah satu penemuan yang dianggap dapat
memecahkan masalah yang timbul. Namun penggunaan semen dalam pembuatan beton SCC
memerlukan volume yang cukup besar, terlebih semen merupakan salah satu hal pemicu
terjadinya Global Warming. Hal ini disebabkan dari proses produksi 1 ton semen menghasilkan
emisi gas buang CO2 sebesar 820 kg (IEA, 2007). Pada tahun 2018 diperkirakan produksi
semen menyumbang sekitar 7 ?ri emisi CO2 global (Energies, 2019). Fly ash adalah limbah
industri yang dihasilkan dari pembakaran batubara dan terdiri dari partikel yang halus.
Kandungan yang dimiliki fly ash yaitu kadar SiO2 yang tinggi dan partikel berukuran kecil.
Sehingga bahan ini dapat digunakan sebagai pengganti semen. Penggunaan fly ash sebagai
bahan pengganti semen dengan kadar lebih dari atau sama dengan 50?ri powder, serta
penggunaan powder dengan jumlah yang besar untuk memenuhi sifat SCC dengan
penambahan admixture berupa superplasticizer campuran tersebut dapat disebut High Volume
Fly Ash – Self Compacting Concrete (HFVA-SCC).
Penelitian ini meneliti seberapa besar kapasitas lentur balok beton bertulang High Volume Fly
Ash – Self Compacting Concrete (HVFA – SCC) dengan kadar fly ash 50 % umur 28 hari dan
kemudian akan dibandingkan dengan balok beton normal umur 28 hari. Benda uji yang
digunakan balok beton bertulang dengan luas penampang 10 cm x 15 cm dengan panjang 150
cm. Penggunaan tulangan pada balok tersebut, menggunakan baja berdiameter 8mm dengan fy
280 Mpa. Pengujian kapasitas lentur menggunakan metode four point loading dengan
melakukan 2 titik pembebanan pada 1/3 bentang balok. Dari pengujian akan didapatkan grafik
hubungan beban-lendutan yang akan dilihat perilakunya berdasarkan nilai indeks kekakuan dan
daktilitas, serta perhitungan kapasitas lentur balok beton HVFA-SCC 50% yang akan
dibandingkan dengan balok beton normal.
Berdasarkan hasil penelitian untuk hasil nilai indek kekakuan balok HVFA-SCC 50% memiliki
nilai yang lebih besar dibandingkan dengan balok beton normal yakni 10,239 kN saat crack
dan 3,975 saat leleh, sedangkan balok beton normal memiliki nilai 8,555 saat crack dan 3,699
saat leleh. Pada hasil pengujian daktilitas balok HVFA-SCC 50% mempunyai nilai yang lebih
besar yaitu 9,38 sedangkan balok normal hanya mendapat nilai 4,81. Begitu juga untuk
kapasitas lentur yang didapat balok HVFA-SCC 50% pada saat crack memiliki nilai lebih besar
yaitu 1,722 kNm, sedangkan balok normal mendapat nilai 1,661 kNm, dan pada saat ultimit
balok HVFA-SCC 50% menghasilkan angka 7,785 kNm sedangkan balok normal
menghasilkan 7,536 kNm. Dari ketiga parameter balok HVFA-SCC 50% memiliki nilai yang
lebih tinggi dibandingkan balok beton normal.
Kata kunci : fly ash, hvfa-scc, kapasitas lentur.